Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/365
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorDian, Restu Fatmawati-
dc.date.accessioned2022-11-28T07:10:33Z-
dc.date.available2022-11-28T07:10:33Z-
dc.date.issued2016-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/jspui/handle/123456789/365-
dc.description.abstractKain hasil pencapan yang di produksi di PT Asia Citra Pratama menggunakan zat warna reaktif jenis MCT. Kain yang di cap menggunakan zat warna reaktif MCT selanjutnya dilakukan proses steaming pada mesin Arioli dengan suhu 102 derajat C selama 8 menit yang bertujuan untuk memfiksasi zat warna reaktif dengan kain. Setelah dilakukan proses steaming, dilakukan proses pencucian dalam mesin washing Goller dengan suhu pencucian yang berbeda-beda pada setiap baknya. Pertama kain masuk pada bak 1 dengan suhu pencucian 40 derajat C, lalu pada bak 2 terjadi proses penyabunan dengan memasukan Demulgen SnR sebanyak 1,5 ml/L dan NaCl sebanyak 5 ml/L dengan suhu pencucian 40 derajat C, pada bak 3 suhu pencucian di 40 derajat C, selanjutnya pada bak relaksasi suhu pencucian dinaikan menjadi 95 derajat C selama 15 menit yang bertujuan untuk menurunkan tegangan permukaan kain agar zat pembantu yang ditambahkan pada saat proses pencucian dapat masuk ke dalam kain, lalu pada bak 4, bak 5 dan bak 6 suhu pencucian diturunkan menjadi 90 derajat C, dan pada bak terakhir suhu pencucian diturunkan menjadi 55 derajat C. Masalah yang terjadi adalah setelah proses pencucian terjadi penodaan pada kain. Hal ini diduga karena pencucian yang belum optimum juga pengaruh dari jenis zat warna reaktif yang digunakan. Untuk mengetahui pengaruh suhu pada saat proses pencucian berlangsung dilakukan pencucian dengan memvariasikan suhu di awal pencucian yaitu 40 derajat C dan 90 derajat C dengan menggunakan sabun dan tidak menggunakan sabun. Hasil percobaan tersebut kemudian dievaluasi berdasarkan ketahanan luntur warna terhadap gosokan dan ketahanan luntur warna terhadap pencucian serta nilai ketuaan warna (K/S) Dari data pengujian diperoleh bahwa pada pencucian di suhu 90 derajat C tidak menggunakan sabun dapat menaikkan ketahanan luntur warna terhadap gosokan dan pencucian dan menurunkan nilai K/S. Kenaikan suhu pada pencucian di 40 derajat C dapat menurunkan ketahan luntur sinar terhadap gosokan dan pencucian, serta menaikkan nilai K/S. Berdasarkan hasil percobaan dan pengujian dapat diambil kesimpulan bahwa suhu pencucian yang baik pada kain kapas hasil printing menggunakan zat warna reaktif yaitu suhu 90 derajat C menggunakan sabun. Terlihat bahwa memilki ketahan pencucian yang baik dengan nilai penodaan pada kain 4-5, staning scale pada kapas 3-4.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.titlePENGARUH SUHU PENCUCIAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETAHANAN LUNTUR WARNA TERHADAP PENCUCIAN HASIL PENCAPAN KAIN KAPAS DENGAN ZAT WARNA REAKTIF JENIS MONOKLOROTRIAZIN (MCT)en_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:Kimia Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf271.37 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf179.27 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf171.19 kBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf188.16 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.