Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/339
Title: UPAYA PERBAIKAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN BENANG PADA DRESS STYLE 260277
Authors: Putut, Indra Kusuma
Issue Date: 2016
Abstract: PT Buma Apparel Industry merupakan perusahaan dibidang garmen yang pemasarannya ditujukan untuk ekspor. Besarnya persediaan dipengaruhi oleh perencanaan produksi, oleh karena itu perencanaan produksi haruslah setepat mungkin. Perencanaan pada persediaan bahan baku seperti kebutuhan benang juga sangatlah penting untuk diperhatikan, karena benang merupakan komponen terpenting dalam perakitan komponen garmen. Perencanaan kebutuhan benang harus tepat, supaya tidak menghambat proses produksi. PT Buma Apparel Industry melakukan perencanaan perhitungan kebutuhan benang dalam satu dress perhitungannya tidak mengacu pada beberapa aspek yang mempengaruhi kebutuhan benang tersebut seperti, kelas jahitan ( seam ) , jenis stitch, stitch per Inch ( SPI ) , dan ketebalan material. Pengamatan dilakukan pada dress style 260277 berbahan kain ( hight multy chiffon ) HMC, lace, dan kain rajut, dengan order sebanyak 1800 pcs dress. Perhitungan dilakukan dengan membuat sample jahitan terlebih dahulu. Potong sample jahitan sepanjang 3 cm, kemudian tiras dan hitung menggunakan rumus metoda coats. Berdasarkan perhitungan kebutuhan benang pada benang #878 60/2 di PT Buma Apparel Industry terdapat kekurangan benang sebanyak 6 cones benang. Setelah dihitung menggunakan metoda coats diperoleh selisih yaitu sebesar 10 cones benang, hasil perhitungan dengan menggunakan metoda coats adalah sebesar 63 cones, perhitungan perusahaan sebanyak 53 cones benang. Pada benang #D043 60/2 hasil perhitungan PT Buma Apparel Industry sebesar 205 cones, dan hasil perhitungan dengan menggunakan metoda coats sebesar 219 cones, selisih dari perhitungan yaitu sebesar 14 cones benang. Perhitungan dengan menggunakan metoda coats diperoleh angka yang lebih mendekati kebutuhan nyata bila dibandingkan dengan hasil perhitungan perusahaan. Kekurangan benang hasil perhitungan PT Buma Apparel Indusrty disebabkan karena perhitungan yang dipergunakan tidak mengacu pada beberapa aspek seperti kelas jahitan ( seam ) , jenis stitch, stitch per Inch ( SPI ) , dan ketebalan material. Perhitungan dengan menggunakan metoda coats mengukur kebutuhan benang secara aktual. Pengukuran dilakukan dengan meniras jahitan, sesuai dengan seam stitch dan jenis jahitan yang digunakan.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/339
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf285.64 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf179.53 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf146.78 kBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf141.64 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.