“PENGAMATAN TENTANG PERBEDAAN JARAK MOULDING PADA MESIN PASANG KANCING WEIJIE 26 TERHADAP KENAMPAKAN KANCING SNAP PADA BLAZER STYLE SS 3689”

Abstract

Bagian Finishing PT Asia Penta Garmen melakukan proses pemasangan aksesoris berupa kancing pada salah satu proses produksinya. Pemasangan kancing yang dilakukan pada Blazer yaitu kancing snap. Hasil akhir Blazer yang telah dilakukan proses pemasangan kancing snap harus memiliki kenampakan baik yang berarti rata, tidak longgar dan tidak rusak. Proses pemasangan kancing pada Blazer tersebut biasanya menggunakan jarak mouding 4,5 cm. Jarak moulding pada proses pemasangan kancing yang tidak sesuai mengakibatkan cacat berupa kancing snap rusak ataupun jebol. Cacat tersebut didapatkan pada pakaian anak style SS 3689 yang berupa Blazer dengan persentase cacat sebesar 9,8%. Toleransi cacat maksimal yang ditetapkan perusahaan adalah 5%. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian upaya perbaikan metode untuk pemasangan kancing snap Blazer Style SS 3689. Percobaan dilakukan dengan memvariasikan jarak moulding guna mengetahui jarak moulding yang tepat. Variasi jarak moulding yang digunakan adalah 3,5 cm, 4 cm, 4,5 cm dan 5 cm. Dari hasil percobaan kemudian dilakukan pengujian berupa pengamatan secara visual pada kenampakan kancing meliputi rapat, longgar dan rusak. Hasil menunjukkan bahwa makin jauh jarak moulding kenampakan kancing makin longgar sedangkan makin dekat jarak moulding kenampakan kancing menjadi rusak. Pada percobaan menggunakan jarak moulding 4 cm menunjukkan kenampakan contoh uji yang rapat. Setelah menerapkan jarak moulding 4 cm pada proses pemasangan kancing snap Blazer Style SS 3689 didapatkan penurunan persentase cacat sebesar 4,1% dari standar yang ditetapkan oleh perusahaan.