Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/258
Title: STUDI PENGARUH TEMPERATUR DAN KONSENTRASI ( PENDISPERSI DAN PERATA ) SUNSOLT RM 340 CK PADA KAIN POLIESTER HASIL PENCELUPAN ZAT WARNA DISPERSI TIPE E WARNA MUDA ( LONSPERSE YELLOW ERD 0,2% ) METODE HTHP ( HIGH TEMPERATURE HIGH PRESSURE ) TERHADAP KETUAAN, KERATAAN, DAN TAHAN LUNTUR WARNA
Authors: Rika, Ryana Amalia
Issue Date: 2015
Abstract: Di PT CGN, proses pencelupan kain poliester dengan zat warna dispersi tipe E ( 0,2% OWF ) metode HTHP menggunakan temperatur pencelupan 130 derajat C dan konsentrasi pendispersi dan perata ( Sunsolt RM 340 CK 0,3 mL/L ) yang sama dengan kondisi proses pencelupan kain poliester dengan zat warna dispersi tipe SE ( >1% OWF ) . Apabila temperatur pencelupan terlalu tinggi dan konsentrasi Sunsolt RM 340 CK terlalu banyak, maka penyerapan zat warna dispersi akan berkurang untuk konsentrasi zat warna tipe E 0,2% OWF ( warna muda ) . Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka dilakukan penelitian mengenai proses pencelupan kain poliester skala laboratorium dengan menggunakan zat warna dispersi tipe E warna muda ( Lonsperse Yellow ERD 0,2 % OWF ) variasi temperatur, 100 derajat C, 110 derajat C, 120 derajat C, 130 derajat C dengan rentang 10 derajat C dan ( pendispersi dan perata ) Sunsolt RM 340 CK, 0 ml/l; 0,1 ml/l; 0,2 ml/l; 0,3 ml/l. Setelah itu, dilakukan pengujian ketuaan warna ( K/S ) , kerataan warna, ketahanan luntur warna terhadap pencucian, dan ketahanan luntur warna terhadap gosokan, kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data menggunakan analisa statistik Anava, Uji Rentang Newman-Keuls, Uji F test , perangkingan, dan pembobotan. Hasil penelitian menunjukan bahwa variasi temperatur berpengaruh terhadap ketuaan warna sedangkan variasi konsentrasi Sunsolt RM 340 CK tidak berpengaruh. Kenaikan temperatur pencelupan sampai temperatur 120 derajat C meningkatkan nilai K/S kemudian turun lagi. Variasi temperatur pencelupan dan konsentrasi Sunsolt RM 340 CK berpengaruh terhadap kerataan warna. Makin tingginya temperatur pencelupan sampai temperatur 110 derajat C, hasil pencelupannya makin rata, kemudian di atas temperatur tersebut tetap. Pada temperatur pencelupan rendah ( 100 C ) , penambahan konsentrasi Sunsolt RM 340 CK sampai dengan konsentrasi 0,2 mL/L meningkatkan kerataan warna, sedangkan pada temperatur tinggi ( 120 C ) penambahan konsentrasi Sunsolt RM 340 CK tidak berpengaruh. Variasi temperatur pencelupan dan konsentrasi Sunsolt RM 340 CK tidak berpengaruh terhadap ketahanan luntur warna, baik ketahanan luntur warna terhadap pencucian maupun ketahanan luntur warna terhadap gosokan kering atau basah. Kondisi proses yang optimum adalah kondisi proses T120K0,0 ( temperatur 120 derajat C konsentrasi Sunsolt RM 340 CK 0 ml/l ) . Kondisi optimum ini memiliki nilai ketuaan warna ( K/S ) sebesar 3,4525, kerataan warna sebesar 0,0154, nilai perubahan warna dan penodaan contoh uji pada pengujian tahan luntur warna terhadap pencucian dan gosokan sebesar 5.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/258
Appears in Collections:Kimia Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf213.59 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf191.39 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf156.66 kBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf142.06 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.