UPAYA MENGURANGI PENUMPUKAN KAIN RAJUT KAM 4749-840 SINGLE KNIT SISA PRODUKSI DENGAN MENURUNKAN ALLOWANCE PEMBELIAN BAHAN BAKU

Abstract

Pada proses produksi diperlukan ketelitian dan ketepatan perhitungan untuk mencukupi kebutuhan produksi agar selama produksi berlangsung tidak mengalami hambatan yang dapat mengganggu jalannya proses produksi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada proses pembelian bahan baku kemeja style THS 300#810 yang berbahan baku kain rajut KAM4749-840 dengan komposisi campuran 70% kapas dan 30% polyester mengalami kelebihan pembelian. Hal ini menyebabkan penumpukan bahan baku sisa produksi pada gudang kain. PT Shinko Toyobo Gistex Garmen memiliki gudang khusus kain rajut yang berukuran 10,5 m x 8 m. Gudang tersebut terdiri dari 5 rak dan 42 palet. Setiap paletnya hanya mampu menampung kain sebanyak 40 roll dengan panjang kain 45 m dan lebarnya 150 cm. Penumpukan kain yang terjadi dapat dibuktikan dengan keadaan gudang yang penuh dengan bahan baku sisa produksi dan bahan baku baru yang akan diproduksi. Setelah berkomunikasi dengan bagian yang terkait perhitungan consumption yaitu bagian merchandiser, ditemukan penyebab terjadinya masalah penumpukan kain sisa produksi. Penyebabnya adalah besarnya nilai allowance pembelian yang diberikan oleh perusahaan yaitu sebesar 5%. Setelah ditemukan penyebab dari permasalahan penumpukan kain sisa produksi, dilakukan perhitungan ulang dan pengolahan data untuk kemeja style THS 300#810 yang berjumlah 2140 potong, 0,775 m untuk kebutuhan setiap potong serta allowance perbaikan sebesar 1%, maka allowance pembelian diturunkan dengan variasi 4%, 3%, 2% dan 1%. Setelah melakukan perhitungan ulang dengan bagian yang terkait, sisa kain yang efektif dihasilkan oleh allowance pembelian sebesar 2%. Allowance pembelian 2% mampu mengurangi penumpukan bahan baku sisa produksi di gudang kain PT Shinko Toyobo Gistex Garment I.