Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/225
Title: PENGARUH SHARPENING DISTANCE UNTUK PISAU POTONG PADA PROOSES AUTO CUTTER TERHADAP KUALITAS HASIL PEMOTONGAN PADA KAIN POLYESTER 90% SPANDEX 10%
Authors: M, Ridlo Rinaldi
Issue Date: 2015
Abstract: Proses auto cutter di PT Shafira Corporation merupakan proses pemotongan kain menggunakan mesin potong otomatis yang diatur secara komputerisasi. Pemotongan dengan mesin auto cutter ini ditujukan untuk memotong kain yang akan dijadikan pakaian jadi. Pengaturan yang berpengaruh terhadap hasil pemotongan yaitu sharpening distance, cutting speed, vacuum pressure dan knife frequency. Pada proses pembuatan pakain di PT Shafira Corporation, diketahui terjadi cacat berupa pinggiran kain tidak rata dan adanya miss end cut process. Pakaian tersebut menggunakan kain polyester 90% dan spandex 10% serta pengaturan sharpening distance 5000 mm, cutting speed 15 m/min, vacuum pressure 60%, dan knife frequency 3500 f/min. Cacat tersebut disebabkan oleh pengaturan sharpening distance yang tidak sesuai karena tidak adanya pengaturan yang pasti untuk pemotongan jenis kain polyester 90% dan spandex 10%. Pengaturan sharpening distance yang tidak sesuai tersebut menyebabkan kedadaan pisau menjadi tidak optimal yaitu tajam dan kuat. Pisau yang tidak optimal juga mempengaruhi pemotongan menjadi tidak baik dan menyebabkan cacat pada kain yang dipotongnya. Percobaan perlu dilakukan untuk mengetahui pengaturan sharpening distance yang sesuai untuk mendapatkan hasil pemotongan tanpa cacat. Percobaan dilakukan dengan memvariasikan pengaturan sharpening distance mulai dari 2000 mm, 3000 mm, 4000 mm, 5000 mm dan 6000 mm dengan cutting speed 15 m/min, vacuum pressure 60% dan knife frequency 3500 f/min. Hasil percobaan yang dilakukan pada kain polyester 90% dan spandex 10%, dapat dilihat bahwa contoh uji dengan pengaturan sharpening distance 2000 mm cacat berupa pinggiran kain tidak rata di beberapa bagian. Pengaturan sharpening distance 3000 mm tidak terdapat cacat pada contoh uji. Pengaturan sharpening distance 4000 mm terdapat cacat di beberapa bagian yaitu berupa uraian kain dan pinggiran kain bergerigi. Pengaturan sharpening distance 5000 mm , terdapat cacat pada pinggiran kain tidak rata di beberapa bagian dan ada uraian kain kecil yang tidak rapi, sehingga tidak membentuk pola yang sesuai serta adanya cacat miss end cut process. Pengaturan sharpening distance 6000 mm terdapat cacat keseluruhan berupa pinggiran kain tidak rata, adanya kain terurai di beberapa bagian sehingga tidak membentuk pola yang sesuai serta adanya cacat miss end cut process.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/225
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf1.83 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf1.83 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf1.83 MBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf1.83 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.