PERBAIKAN METODE MATCHING KOMPONEN PAKAIAN MOTIF BORDER DI BAGIAN PEMOTONGAN PT BUMA APPAREL INDUSTRY

Abstract

Masalah yang terjadi Departemen Pemotongan PT Buma Apparel Industry adalah terdapat komponen hasil pemotongan yang memiliki kualitas rendah, hal ini dapat diketahui karena adanya cacat pada hasil pemotongan berupa cacat mismatch. Mismatch yaitu motif yang tidak sejajar dengan motif lainnya. Cacat yang terjadi pada hasil pemotongan dapat diperbaiki dengan melakukan pemotongan ulang untuk dilakukan penurunan ukuran pada komponen, namun dengan cara tersebut tetap saja harus memotong ulang untuk menggantikan komponen yang diturunkan ukurannya. Akibat dari terjadinya cacat mismatch pada komponen hasil pemotongan perusahaan mengalami kerugian dalam segi waktu karena harus memotong ulang dan penggunaan bahan baku karena harus menggunakan bahan baku yang lebih untuk menggantikan komponen cacat. Komponen hasil pemotongan yang mengalami cacat mismatch adalah style dress 03187S dari 500 dress yang dipotong, terjadi 279 dress atau 55,8% yang mengalami cacat. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan agar jumlah cacat mismatch pada komponen hasil pemotongan dapat berkurang. Upaya pengurangan jumlah cacat mismatch pada komponen hasil pemotongan yaitu dengan melakukan perbaikan metode pada pemotongan matching komponen di Departemen Pemotongan. Kegiatan yang dilakukan dalam perbaikan metode tersebut yaitu dengan melakukan pemotongan kasar terlebih dahulu ( pemotongan tidak tepat pada garis pola ) , kemudian dilakukan proses pencocokan dengan mengikuti garis tegak lurus cahaya inframerah tiap-tiap komponen matching dan akhirnya dipotong tepat pada garis pola. Percobaan perbaikan metode pada job order style knitted top CK1676 dengan 10 tumpukkan kain yang menghasilkan 20 knitted top. Pada pemotongan percobaan tersebut tidak terjadi cacat mismatch, karena menghasilkan hasil yang positif maka perbaikan metode diterapkan dalam skala produksi yaitu 1086 knitted top, terdapat cacat mismatch sebanyak 79 knitted top atau 7,27%. Hasil tersebut menunjukan perbaikan metode matching komponen dapat meminimalisir terjadinya cacat mismatch pada komponen hasil pemotongan dalam skala produksi.