Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1708| Title: | PEMBUATAN EKSTRAK DAUN EUCALYPTUS GLOBULUS BERUKURAN NANO DAN APLIKASINYA SEBAGAI ZAT WARNA ALAM DAN ZAT ANTI BAKTERI |
| Authors: | Nurfadilah, Ikhsani |
| Issue Date: | 2022 |
| Abstract: | Partikel berukuran nano saat ini sedang berkembang pesat dan banyak diteliti karena manfaatnya yang luas dan dapat diaplikasikan di berbagai bidang. Partikel berukuran nano memiliki beberapa sifat yang lebih baik dan menawarkan high performance dibandingan dengan ukuran normal. Daun eukaliptus merupakan salah satu bagian tanaman yang menghasilkan pigmen alami sekaligus mengandung antioksidan tinggi yang dapat digunakan sebagai pewarna bahan tekstil juga anti bakteri alami. Zat warna eukaliptus digunakan dengan tujuan untuk dapat mewarnai kain kapas terutama untuk IKM yang memproduksi produk khusus yang unik atau untuk pewarnaan tekstil medis karena adanya sifat anti bakteri. Daun eukaliptus diekstraksi dengan pelarut etanol dan metanol masing-masing konsentrsi 96% menggunakan metode maserasi pada suhu ruang selama 48 jam. Hasil ekstraksi kemudian dianalisa total fenol, tannin dan flavonoid menggunakan sfektrofotometer dengan penmbahan reagent tertentu.hasilnya menunjukan bahwa fenol, tannin dan flavonodin dari daun eukaiptus berhasil terektrak dengan pelarut tersebut. Umumnya, zat warna alam memiliki afinitas yang rendah terhadap sera, sehingga pengecilan partikel zat warna diharapkan mampu ,meningkatkan daya difusi zat warna pada kain kapas. Hal ini mungkin terjadi karena partikel berukuran nano bersifat mudah berdifusi pada serat sehingga interaksi yang terbentuk antara serat dan partikel nano juga semakin banyak. Semakin banyak interaksi yang terbentuk antara partikel nano dan serat maka semakin baik ketahanan lunturnya. Suatu partikel dalam ukuran nano memiliki kecenderungan untuk beraglomerasi, sehingga dibentuk nano emulsi dengan menggunakan surfaktan yang bertujuan untuk membentuk shell. Sistem nanoemulsi dikerjakan dengan metode yaitu metode high energy menggunakan ultra turrax kecepatan 13000, 15000 dan 17000 rpm. Hasil percobaan kemudian dianalisa mengenai ukuran partikel yang terbentuk menggunakan PSA. Hasilnya menunjukan bahwa ukuran partikel ekstrak daun eukaliptus dengan pelarut etanol dan metanol paling kecil masing-masing pada kecepatan ultra turrax 13000 dan 15000 nm. Percobaan dilanjutkan dengan proses pencelupan ekstrak daun eukaliptus berukuran normal dan nano pada kain kapas metode padding 2 dip 2 nip. Hasilnya menunjukan bahwa kain kapas menghasilkan warna coklat dengan ketuan warna yang rendah tetapi kerataan yang baik. Ketahanan luntur warna kain hasil pencelupan terhadap pencucian dan gosokan sangat baik, tetapi masih perlu analisa ulang. Pengujian anti bakteri dikerjakan pada larutan ekstrak daun eukaliptus dan kain hasil pencelupannya menggunakan bakteri staphylococcus aureus metode sumuran. Hasilnya menunjukan bahwa larutan ekstrak daun eukaliptus memiliki kemampuan anti bakteri yang dibuktikan dengan terbentuknya zona bening disekitar sumuran. Hasil yang sama juga ditunjukan pada pengujian anti bakteri pada kain hasil pencelupan yang menghasilkan zona bening yang serupa. Perubahan ukuran partikel menjadi nano meningkatkan efektivitas anti bakteri. Hal ini karena ukuran partikel yang kecil memungkinkan untuk lebih mudah berdifusi pada agar sebagai media pertumbuhan bakteri, sehingga bakteri tidak tumbuh. |
| URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1708 |
| Appears in Collections: | Magister Rekayasa Tekstil Dan Apparel |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| Abstrak.pdf | 866.62 kB | Adobe PDF | View/Open | |
| BAB I.pdf | 1.01 MB | Adobe PDF | View/Open | |
| Daftar Isi.pdf | 2.95 MB | Adobe PDF | View/Open | |
| Daftar Pustaka.pdf | 1.18 MB | Adobe PDF | View/Open | |
| Lampiran.pdf | 1.55 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.