PEMBUATAN PRODUK CELANA KULOT ADJUSTABLE DENGAN DUA TAMPILAN

Abstract

Pada era globalisasi ini, fenomena di masyarakat terhadap pertumbuhan cara dan gaya berpakaian semakin pesat dan cenderung berubah-ubah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan tren mode saat ini. Penggunaan celana dalam kehidupan sehari-hari terkesan nyaman dan penggunanya lebih leluasa saat bergerak. Celana adalah pakaian luar yang menutupi pinggang sampai mata kaki, kadang- kadang hanya sampai lutut yang membungkus batang kaki secara terpisah terutama merupakan pakaian lelaki (KBBI). Hampir semua jenis celana memiliki ukuran waistband (pinggang) yang tetap atau tidak dapat diatur, sehingga celana yang dimiliki harus sesuai ukuran pinggang penggunanya, atau dapat menggunakan bantuan ikat pinggang. Adapula celana yang menggunakan karet elastis pada bagian waistband (pinggang) agar celana lebih fleksibel saat digunakan karena dapat mengikuti ukuran pinggang penggunanya. Penggunaan karet elastis akan mengalami penurunan tingkat elastisitas apabila dipakai terus- menerus. Seiring perkembangan zaman, orang-orang menginginkan sesuatu yang berbeda dari biasanya namun tetap dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan wanita pada mode dan gaya saat ini, dibuatlah produk celana yang memberikan kesan feminin serta penggunaannya dapat diatur menyesuaikan dengan ukuran pinggang penggunanya yaitu celana kulot adjustable. Tujuan dari pembuatan produk ini untuk menciptakan suatu produk celana yang pemakaiannya dapat menyesuaikan lingkar pinggang penggunanya dan diciptakan dengan dua tampilan yang berbeda sehingga dapat digunakan sebagai celana tidak bermotif maupun bermotif. Celana ini tidak memiliki bagian outseam sehingga pada beberapa kondisi, celana ini dapat terbuka sehingga perlunya pemakaian inner berupa legging sebagai lapisan dalam. Untuk membuat produk celana kulot adjustable dengan dua tampilan ini melewat beberapa tahapan yaitu perancangan produk, pengujian kain, pengambilan ukuran tubuh, pembuatan pola, pemotongan kain, hingga penjahitan. Proses penjahitan dilakukan dengan cara mengikuti alur penjahitan yang tertera pada proses, seluruh alur harus dilewati karena agar produk sesuai dengan perencanaan. Bahan kain yang digunakan untuk membuat produk ini ialah kain rayon tidak bermotif dan rayon bermotif. Kain yang dipilih harus langsai dan ringan karena produk ini dibuat dengan 2 lapis sehingga produk yang dihasilkan harus memiliki gramasi yang ringan. Berdasarkan pengujian kain yang dilakukan, dihasilkan data bahwa kain rayon tidak bermotif memiliki kelangsaian yang lebih rendah dibandingkan kain rayon bermotif, sedangkan gramasi kain rayon motif lebih rendah dibandingkan gramasi yang dimiliki oleh kain rayon tidak bermotif. Selain itu adapun kendala pada saat proses pemotongan yang diakibatkan oleh kain tersebut memiliki sifat yang langsai sehingga pada saat proses pemotongan perlunya penggunaan beban sehingga tidak terjadi pergerakan atau pergeseran antara kain dengan pola yang dibuat. Penampilan yang diharapkan pada produk tersebut ialah posisi saku yang tepat pada bagian badan depan, penampilan tersebut dapat dimiliki oleh seseorang dengan lingkar pinggang 60 cm – 80 cm. Sedangkan lingkar pinggang 80 cm – 90 cm akan mendapatkan penampilan dengan posisi saku berada pada samping tubuh.