Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1435
Title: PENGGUNAAN ZAT TOLAK AIR ZERO CARBON C0 (REAPRET WR-NF) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI ZAT TOLAK AIR C6 (REAPRET FC-C6) DALAM PROSES PENYEMPURNAAN TOLAK AIR PADA KAIN KAPAS
Authors: Annisa, Nurul Fadhilah
Issue Date: 2024
Abstract: Proses penyempurnaan tolak air pada bahan tekstil saat ini memiliki jenis zat tolak air yang variatif dengan highlight utama yaitu zat tolak air yang berbasis fluorokarbon dan yang bersifat fluorin-free. Fluorokarbon sebagai basis dari zat tolak air tipe C6 biasa dikenal sebagai zat abadi, karena sulit terdegradasi di alam. Sebaliknya, zat tolak air C0 dirancang agar bersifat lebih ramah lingkungan, meskipun kinerjanya sedikit lebih rendah dari zat tolak air C6. Maka dari itu, dilakukan rangkaian percobaan dan pengujian oleh peneliti untuk melihat kinerja zat tolak air C0 sebagai alternatif pengganti zat tolak air C6. Percobaan penyempurnaan tolak air dilakukan pada kain tenun kapas 100% menggunakan REAPRET WR-NF (resin C0) dengan variasi konsentrasi 50g/l, 80g/l, dan 100g/l serta variasi suhu pemanasawetan 160°C, 170°C, dan 180°C. Sebagai pembanding, dilakukan juga penyempurnaan tolak air menggunakan REAPRET FC-C6 (resin C6) dengan konsentrasi 80g/l dan suhu pemanasawetan 170°C. Proses penyempurnaan tolak air dilakukan dengan metode pad-dry-cure. Kain hasil percobaan kemudian dilakukan pengujian uji siram sebelum dan sesudah pencucian berulang, uji kekuatan tarik kain, dan uji kekakuan kain. Berdasarkan data hasil pengujian yang dilakukan, diperoleh bahwa makin banyak konsentrasi resin yang digunakan, maka makin tinggi daya tolak air pada kain, namun kekakuan dan kekuatan tarik kain akan menurun. Sedangkan makin tinggi suhu pemanasawetan yang digunakan, maka makin tinggi daya tolak air pada kain dan kekakuan kainnya, namun kekuatan tarik kain akan menurun. Didapat juga data yang menunjukkan bahwa zat tolak air C0 memang memiliki kinerja yang sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan zat tolak air C6. Namun, dari data hasil uji secara keseluruhan, didapatkan kondisi optimum untuk penyempurnaan tolak air menggunakan zat tolak air tipe C0 yaitu dengan konsentrasi 50g/l dan suhu pemanasawetan 160°C. Dimana kain hasil uji memiliki nilai uji siram sebelum dan setelah pencucian sebesar 100 (AATCC Method), kekakuan kain sebesar 5,72 mg.cm, dan kekuatan tarik rata-rata sebesar 190,80 N. Dibandingkan dengan kain hasil percobaan menggunakan zat tolak air tipe C6 dengan nilai uji siram sebelum dan setelah pencucian sebesar 100 (AATCC Method), kekakuan kain sebesar 10,9 mg.cm, dan kekuatan tarik rata-rata sebesar 192,75 N.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1435
Appears in Collections:Kimia Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf1.3 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf1.3 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf1.3 MBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf1.3 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf1.31 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.