Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/128
Title: | PENGARUH PENJADWALAN WAKTU PERGANTIAN JARUM DBX9 TERHADAP CACAT SNAGGING KAIN POLIESTER PADA STYLE 01215F017A |
Authors: | Arruh, Nabillah Busnia |
Issue Date: | 2015 |
Abstract: | PT Pan Brothers 12 memproduksi produk down vest Merek Uniqlo. Pada Bulan Maret 2015 mulai memproduksi produk down vest style 01215F017A di bagian penjahitan. Down vest adalah produk jaket tanpa lengan yang berisi bulu bebek. Produk yang tersebut tidak boleh ada cacat ( zero defect ) namun pada hasil produksi terjadi masalah yaitu terjadinya cacat snagging pada badan bagian depan produk. Cacat snagging adalah cacat kain yang disebabkan oleh tarikan benang dari permukaan kain pada saat proses penjahitan sehingga mengurangi estetika produk. Jumlah cacat snagging adalah 8,4% dari total produk yang dihasilkan. Cacat ini termasuk cacat kain mayor sehingga dengan adanya cacat ini akan menambah waktu dan biaya produksi karena kain harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum masuk ke proses pengemasan. Untuk mengatasi masalah yang dimaksudkan perlu dilakukan pengamatan meliputi penyebab terjadinya cacat snagging. Penyebab dari cacat snagging adalah besar ketumpulan jarum jahit nomor DBx9 yang lebih besar dari ruang persilangan anyaman lusi dan pakan sehingga berpengaruh kepada mutu kain yang dihasilkan. Jadwal penggantian jarum yang dilakukan perusahaan adalah jam 09.00 dan 15.00 WIB. Penelitian dilakukan dengan menjahit kain 100% poliester menggunakan jarum DBx9 untuk mengetahui besaran ketumpulan jarum dengan frekuensi setiap jam. Langkah ini dilakukan sebagai upaya mengetahui pengaturan penjadwalan penggatian jarum yang tepat untuk style tersebut. Dengan disusun jadwal yang tepat maka cacat snagging tidak akan muncul pada proses penjahitan produk. Proses yang dilakukan adalah menjahit 50 pcs produk dalam satu jam disesuaikan dengan target perusahaan yaitu 500 pcs dalam 10 jam kerja ( 2 jam kerja lembur ) . Setik per inchi yang digunakan adalah 14. Penjahitan menggunakan tiga contoh uji jarum nomor DBx9 dan kain 100% poliester. Pengamatan jarum hasil penjahitan menggunakan mikroskop digital. Dari hasil yang dilakukan, dapat diperkirakan besar ketumpulan jarum setiap jam nya sehingga dapat diketahui pada jam keberapa pemakaian jarum akan menimbulkan cacat snagging. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapat pengurangan ketinggian ketumpulan jarum rata-rata sebesar 12,9%. Pada jam ke-5 terdapat rata-rata cacat sebanyak empat buah snagging. Kesimpulannya adalah jam ke-4 adalah waktu yang tepat untuk mengganti jarum untuk menghindari snagging. Waktu penggantian jadwal memerlukan peran khusus dari needle counter. Biaya perbandingan pemborosan biaya repair dan biaya pemakaian jarum dalam seminggu adalah Rp. 62.608.000,dan Rp. 75.348,-. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/128 |
Appears in Collections: | Produksi Garmen Dan Fashion Desain |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 191.92 kB | Adobe PDF | View/Open | |
BAB II.pdf | 465.08 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.