Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/126
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Andri, Abdul Aziz | - |
dc.date.accessioned | 2022-11-07T01:51:35Z | - |
dc.date.available | 2022-11-07T01:51:35Z | - |
dc.date.issued | 2015 | - |
dc.identifier.uri | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/126 | - |
dc.description.abstract | Mesin auto cutter merupakan mesin potong otomatis dengan menggunakan sistem komputerisasi yang dapat menterjemahkan file pola CAD ( Computer Aided design ) menjadi gerakan pisau untuk memotong kain sesuai dengan pola pada marker. Alat potong berupa pisau yang bergerak secara vertikal ( naik turun ) pada saat memotong kain. Pada proses pemotongan di PT Dewhirst Menswear Indonesia, diketahui terdapat cacat pada hasil kualitas pemotongan. Cacat tersebut berupa cacat bad cut atau cacat pinggiran komponen seperti tersobek dan cacat pemotongan tidak sesuai dengan pola pada saat memotong kain 97% cotton 3% spandex untuk tinggi tumpukaan 2,5 cm. Pengaturan mesin yang digunakan yaitu cut speed level 13 ( 1400 cm/min ) , vacuum level 7 cmhg, knife speed 3200 RPM, knifeware 0-4000 sharpening, presser foot 30 dan Knife Intel -0,08. Cacat tersebut disebabkan oleh pengaturan cut speed yang tidak sesuai pada saat melakukan pemotongan kain 97% cotton 3% spandex. Penentuan terjadinya cacat diperoleh berdasarkan hasil pengamatan terhadap enam faktor dominan pengaturan mesin yaitu vacuum level, knife speed, knife ware,cut speed presser foot dan knife intel. Cacat yang maksud akan berdampak terhadap penurunan produktivitas pemotongan dan peningkatan biaya pemotongan. Menurunnya produktivitas, terjadi karena adanya penambahan proses perbaikan pemotongan ( repair ) maupun pemotongan ulang ( recut ) ,sedangkan peningkatan biaya terjadi karena adanya proses pemotongan ulang ( recut ) pada block komponen yang sudah tidak dapat diperbaiki. Proses percobaan dilakukan dengan memvariasikan lima level cut speed yaitu level 2, level 5, level 8, level 11 dan level 14 pada kain 97% cotton 3% spandex untuk tinggi tumpukaan 2,5 cm. Diperoleh cut speed level 8 dengan jumlah cacat paling sedikit yaitu 1 block komponen dari 90 block komponen yang dijadikan sebagai sampel untuk satu variasi kecepatan potong. Sedikitnya cacat yang terjadi pada cut speed level 8 karena tidak terlalu cepat atau lambatnya proses pemotongan yang akan mengakibatkan terjadinya cacat. Terdapat tiga evaluasi yang dilakukan dari hasil percobaan yaitu evaluasi keberhasilan peningkatan kualitas, evaluasi keberhasilan peningkatan produktivitas dan evaluasi penurunan biaya. Pengolahan data dari ketiga evaluasi tersebut berdasarkan sub indikator, sub-sub indikator dan tolak ukur yang telah ditetapkan. Hasil nyata proses penelitian akan terlihat dari analisis ketiga evaluasi tersebut, | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.title | PENGARUH CUT SPEED TERHADAP KUALITAS HASIL PEMOTONGAN PADA KAIN 97% COTTON 3% SPANDEX MENGGUNAKAN MESIN AUTO CUTTER GERBER GT5250 | en_US |
dc.type | Other | en_US |
Appears in Collections: | Produksi Garmen Dan Fashion Desain |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 2.04 MB | Adobe PDF | View/Open | |
BAB II.pdf | 2.04 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 2 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 1.99 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Intisari.pdf | 1.99 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.