PERBANDINGAN ZAT PENDISPERSI-PERATA (RNL) DAN (PERIGEN E-PES) TERHADAP KETUAAN DAN KERATAAN WARNA PADA PROSES PENCELUPAN BENANG POLIESTER DENGAN ZAT WARNA DISPERSI

Abstract

Pada pencelupan benang poliester menggunakan zat warna dispersi terdapat masalah ketidakrataan warna yang dihasilkan. Faktor yang berpengaruh terhadap masalah tersebut salah satunya dari penggunaan zat pendispersi dan perata yang digunakan. PT Bola Intan Elastic mengalami kegagalan proses yaitu belang warna hasil produksi yang saat ini menggunakan zat pendispersi sekaligus perata Sinarlevel RNL dengan konsentrasi 2 g/L. Pihak pabrik mencoba untuk mengganti zat pembantu dengan menggunakan Perigen E-Pes yang mempunyai sifat pendispersi dan perata. Pada penelitian ini dilakukan percobaan pencelupan untuk melihat seberapa efektif perbandingan kedua zat yang digunakan dalam proses pencelupan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Percobaan dilakukan dengan membandingkan kedua zat tersebut, dengan memvariasikan konsentrasi dan untuk suhu dilakukan perlakuan yang sama pada tiap konsentrasi. Percobaan dilakukan dengan metode HTHP (High Temperature High Pressure), untuk konsentrasi yang digunakan yaitu 1,0 g/L, 1,50 g/L, 2,0 g/L, 2,50 g/L dan 3,0 g/L, dengan konsentrasi zat warna dispersi 1% owf. Hasil percobaan dilakukan pengujian terhadap ketuaan dan kerataan warna serta lightness. Berdasarkan data hasil percobaan dan pengujian, dapat diketahui bahwa pendispersi dan perata jenis Sinarlevel RNL memiliki ketuaan warna lebih tinggi daripada Perigen E-Pes.. Untuk kerataan warna yang dihasilkan, pendispersi dan perata Perigen E-Pes memiliki kerataan yang lebih baik dibandingkan Sinarlevel RNL pada setiap konsentrasi. Beda warna lightness (∆L*) untuk kedua jenis zat tersebut memiliki nilai yang kurang dari 1. Pemilihan kondisi optimum yang paling baik untuk pencelupan benang poliester yang dicelup menggunakan zat warna dispersi dengan pendispersi dan perata jenis Perigen E-Pes pada konsentrasi 2,0 g/L dinilai dari pembobotan. Pada kondisi tersebut dihasilkan nilai K/S sebesar 12,37416 yang jika dibandingkan dengan nilai K/S Sinarlevel RNL memiliki selisih minimum untuk ketuaan warna dan nilai standar deviasi 0,041883 yang memiliki nilai kerataan lebih baik jika dibandingkan dengan standar deviasi Sinarlevel RNL pada konsentrasi 2,0 g/L.