PENGARUH SURFAKTAN NON-IONIK (XR 936) PADA PENCUCIAN HASIL PENCELUPAN ZAT WARNA DISPERSI PADA KAIN POLIESTER 100% TERHADAP KETUAAN WARNA DAN TAHAN LUNTUR WARNA

Abstract

Perkembangan produk tekstil sangat berkembang pesat khususnya dalam proses pewarnaan bahan tekstil, banyak perusahaan bersaing dalam memberikan hasil dan penawaran yang lebih baik. dalam penelitian kali ini untuk menguji dalam proses pencucian menggunakan surfaktan non ionik (XR 936) belum diketahui penggunaan konsentrasi surfaktan non ionik (XR 936) sehingga dapat hasil yang baik untuk zat warna dispersi pada kain poliester 100%. Penelitian pencucian surfaktan non ionik (XR 936) di aplikasikan pada kain poliester 100% hasil pencelupan zat warna dispersi Terasil Blue metode pencelupan yang digunakan adalah metode HTHP dengan suhu 1300C selama 30 menit. Metode pencucian dengan metode pencucian menggunakan surfaktan dengan konsentrasi 1,5 ml/l, 2 ml,l, 3 ml/l untuk mengetahui konsentrasi surfaktan. Pencucian surfaktan dilakukan pada suhu 800C selama 30 menit. Pencucian surfaktan (XR 936) dilakukan menggunakan larutan sisa hasil pencelupan zat warna dispersi yang memiliki pH asam dikarenakan kerja surfaktan tersebut pada suasana asam. Evaluasi kain hasil pencucian berdasarkan nilai K/S dan tahan luntur warna terhadap pencucian berdasarkan SNI ISO 105-C06:2010 mengenai cara uji tahan luntur warna terhadap pencucian rumah tangga dan komersial. Hasil pengujian menunjukkan bahwa metode pencucian menggunakan surfaktan non-ionik (XR 936) mendapatkan titik konsentrasi yang baik yaitu pada konsentrasi 2,5 ml/l memiliki nilai pengujian paling baik. Evaluasi ketuaan warna menghasilkan nilai tertinggi pada konsentrasi 2,5 ml/l dengan nilai 𝐾/𝑆̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅ 79.418, dan nilai pengujian terhadap pencucian mendapatkan nilai yang biak dimana pada ketiga konsentrasi mendapatkan nilai 5 sedangkan tanpa cuci mendapatkan nilai 4/5.