Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1248
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorIsnan, Nur Ardinata-
dc.date.accessioned2024-05-20T02:31:15Z-
dc.date.available2024-05-20T02:31:15Z-
dc.date.issued2023-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1248-
dc.description.abstractIndustri garmen semakin berkembang pesat dan berinovasi setiap tahunnya, baik dalam sektor inovasi fashion dan persaingan dagangnya. Pembuatan efek kain sebagai bentuk modifikasi dengan laser, gerinda dan dengan pencucian garmen dapat dilakukan berbagai cara, seperti stone wash, acid wash, dan enzyme wash, sand washing dan biopolishing. Pembuatan efek kain menggunakan acid wash umumnya digunakan pada jeans atau kain denim untuk menciptakan efek warna tampak lebih memudar (lusuh). Namun saat ini proses tersebut diterapkan pada baju kaos dari kain katun yang terbuat dari serat kapas untuk inovasi style baju yang unik dengan menghasilkan efek kain menjadi model fashion. Ada dua jenis kain kapas yang dapat digunakan, yaitu kain kapas combed dan carded. Kain kapas carded tidak disisir pada proses pemintalan sedangnkan kapas combed sebaliknya. Acid wash adalah proses pencucian kimiawi pada denim dengan cara mengikis warna pada permukaan kain untuk memberikan tampilan pudar. Acid wash dilakukan dengan cara merendam batu apung dalam larutan KMnO4 kemudian dilanjutkan dengan netralisasi. Batu apung digunakan untuk menyimpan zat kimia dan untuk menghilangkan atau mengikis warna pada lapisan terluar kain, sementara warna asli pakaian akan tetap terlihat pada lapisan dalam kain. Ketika batu apung menyentuh permukaan kain, terjadi pemudaran warna pada bagian atas kain, menghasilkan kontras antara warna biru-putih atau hitam-putih atau warna aslinya-putih yang tajam dan tidak merata. Kalium permanganat (KMnO4) sebagai oksidator terhadap zat warna indigo dikarenakan zat warna indigo memiliki sifat tidak tahan terhadap oksidator sehingga dapat mendegradasi zat warna indigo yang telah terfiksasi dengan kapas. Pada penelitian ini dengan tujuan untuk menentukan konsentrasi KMnO4 dan waktu yang optimum pada proses pencucian garmen menggunakan metode acid wash pada kain kapas combed. Percobaan dilakukan pada skala laboratorium dengan mencelup kain rajut kapas combed terlebih dahulu menggunakan zat warna indigo, dilanjutkan dengan proses acid wash pada mesin Gyrowash menggunakan variasi konsentrasi KMnO4 sebanyak 1,5 g/l, 2 g/l, dan 2,5 g/l serta waktu proses 5 menit dan 10 menit kemudian dilanjutkan dengan netralisasi. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian visual efek lusuh (warna), pengujian kekuatan jebol kain (SNI ISO 13938-1:2010), dan pengujian pilling kain (SNI ISO 12945-1). Berdasarkan hasil pengujian dan evaluasi menunjukkan bahwa konsentrasi kalium permanganate (KMnO4) dan waktu proses dapat mempengaruhi nilai visual, kekuatan jebol, dan ketahanan pilling. Semakin tinggi konsentrasi kalium permanganate (KMnO4) dan waktu proses pada proses acid wash mengakibatkan tingkat ketuaan warna menjadi menurun, kekuatan jebol semakin menurun, dan memicu bertambah timbulnya pilling. Kondisi optimum diperoleh pada pengerjaan dengan kalium permanganate (KMnO4) sebanyak 1,5 g/l dan waktu proses acid wash selama 5 menit berdasarkan bobot perangkingan dengan total nilai sebesar 400. Pada kondisi tersebut nilai visual efek lusuh (warna) 2, nilai kekuatan jebol kain 8,91 kgf, dan ketahanan pilling memiliki nilai 3.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.titlePENGARUH KONSENTRASI KMnO4 DAN WAKTU PROSES PENCUCIAN GARMEN METODE ACID WASH PADA KAIN RAJUT KAPAS 100%en_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:Kimia Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf812.72 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf2.06 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf928.93 kBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf826.47 kBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf1.27 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.