Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1228
Title: PENGARUH KONSENTRASI KATALIS DAN SUHU PEMANAS AWETAN PENYEMPURNAAN ANTI KUSUT (REAKTAN MODIFIKASI DMDHEU) TERHADAP SIFAT FISIK KAIN KAPAS 100%
Authors: Atikah, Marsa Salsabila
Issue Date: 2023
Abstract: Kain kapas 100% memiliki sifat yang nyaman untuk dipakai disebabkan mengandung kadar uap air dan kelembaban yang tinggi, namun sifat fisik kain kapas memiliki kekurangan salah satunya adalah mudah kusut. Kain kapas dengan sifat anti kusut menjadi pilihan beberapa orang untuk memudahkan perawatan dan pemakaiannya yang cenderung lebih rapi. Kain kapas 100% dengan sifat anti kusut menjadi salah satu permintaan ekspor di PT X. Dalam proses pemenuhan permintaan tersebut tedapat kendala yaitu terjadinya penurunan kekuatan sobek kain setelah dilakukan proses penyempurnaan anti kusut dengan reaktan modifikasi 1,3-Dimetilol-4,5-dihidroksietilen urea (DMDHEU). Standar resep yang digunakan ialah konsentrasi reaktan sebanyak 100 g/L dengan konsentrasi katalis sebanyak 25% dan suhu pemanas awetan sebesar 150°C. Penelitian ini dilaksanakan untuk menentukan kondisi optimum sebagai upaya mengatasi penurunan kekuatan sobek. Dua parameter yang dapat mempengaruhi kekuatan sobek kain hasil penyempurnaan anti kusut ialah konsentrasi katalis dan suhu pemanas awetan. Makin tinggi konsentrasi katalis dan suhu pemanas awetan maka makin baik sifat anti kusutnya, tetapi menurunkan kekuatan sobek kain itu sendiri. Percobaan dilaksanakan dengan memvariasikan konsentrasi katalis sebanyak 15%, 20%, 25%, 30%, dan 35% serta memvariasikan suhu pemanas awetan sebesar 130°C, 140°C, 150°C, 160°C, dan 170°C. Konsentrasi reaktan modifikasi DMDHEU yang digunakan sebanyak 100 g/L dengan waktu pemanas awetan seluruhnya disamakan yaitu selama 3 menit. Metode percobaan untuk mengaplikasikan penyempurnaan anti kusut dilakukan secara kontinyu yaitu rendam, peras, dan pemanas awetan (pad-dry-cure). Pengujian dan evaluasi sifat fisik kain terhadap hasil percobaan mengunakan pengujian sudut kembali dari kekusutan, kekuatan sobek, kekuatan tarik dan mulur, serta derajat putih. Hasil percobaan dan pengujian menghasilkan kondisi optimum berada pada pemakaian konsentrasi katalis sebanyak 30% dan penggunaan suhu pemanas awetan 140°C. Penentuan kondisi optimum tersebut dilakukan dengan cara pembobotan, yaitu pemilihan jenis pengujian yang paling berpengaruh atau yang paling diinginkan lebih utama diberi bobot paling besar. Urutannya ialah pengujian sudut kembali dari kekusutan dan kekuatan sobek sama bobotnya sebesar 40% kemudian kekuatan tarik dan mulur sama bobotnya sebesar 7,5% lalu derajat putih bobotnya sebesar 5%. Pada kondisi optimum tersebut menghasilkan nilai sudut kembali dari kekusutan sebesar 88,542°, kekuatan sobek lusi sebesar 0,342 kgf, kekuatan sobek pakan sebesar 0,237 kgf, kekuatan tarik arah lusi sebesar 19,550 kgf dan mulurnya sebesar 20,00%, kekuatan tarik arah pakan sebesar 7,650 kgf dan mulurnya sebesar 29,33%, serta derajat putih sebesar 67,724. Hasil tersebut masih mengalami penurunan kekuatan sobek, kekuatan tarik, dan derajat putih terhadap blanko, namun hasil tersebut lebih baik daripada standar yang ditentukan perusahaan.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1228
Appears in Collections:Kimia Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf862.12 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf2.18 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf2.18 MBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf2.18 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf2.19 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.