Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1211
Title: | PENGARUH RASIO KONSENTRASI SOFTENER KATIONIK DAN SILIKON TERHADAP HASIL PENYEMPURNAAN PELEMAS PADA KAIN POLIESTER RAYON (65%-35%) |
Authors: | Abdul, Malik Rizqi Hena Putra |
Issue Date: | 2023 |
Abstract: | PT. X merupakan perusahaan tekstil di bidang pencelupan, pencapan dan juga penyempurnaan. Semua produk sarung akan melalui proses penyempurnaan secara kimia dan fisika. Untuk penyempurnaan secara kimia dilakukan dengan penyempurnaan anti kusut dan penyempurnaan pelemas. Penyempurnaan pelemas termasuk proses secara kimia dimana pada prosesnya menggunakan zat pelemas. Zat pelemas adalah zat yang digunakan untuk memperoleh kain yang lemas, halus dan lembut serta kesupelan bahan tesktil. Pada PT X menggunakan softener kationik pada penyempurnaan pelemas. Penggunaan softener kationik dinilai kurang dalam handfeel yang dihasilkan. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan resep optimum konsentrasi softener kationik dan silikon terhadap hasil akhir kain tersebut. Percobaan ini dilakukan dengan metode pad-cure dengan menggunakan dua variasi yaitu variasi konsentrasi softener kationik dan silikon. Untuk penggunaan variasi konsentrasi softener kationik dilakukan pada konsentrasi 20 g/L , 25 g/L, 30 g/L. Untuk variasi konsentrasi silikon dilakukan pada konsentrasi 15 g/L, 20 g/L, 25 g/L, 30 g/L. Pada waktu proses curing suhu yang digunakan adalah 170℃. Setelah proses penyempurnaan pelemas akan dilakukan evaluasi kelangsaian kain, kekuatan tarik kain, dan pengujian pegangan kain (handfeel) terhadap 13 orang. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variasi konsentrasi softener kationik dan silikon berpengaruh terhadap proses penyempurnaan pelemas. Semakin tinggi konsentrasi softener kationik dan silikon semakin baik hasil kelangsaian. Semakin tinggi konsentrasi softener kationik dan silikon, menjadikan kekuatan tarik kain sedikit menurun namun masih diatas standar SNI yaitu sebesar 157 N untuk kekuatan tarik kain sarung. Pegangan (handfeel) yang diperoleh mengalami kenaikan ketika terjadi penambahan konsentrasi softener kationik dan juga silikon. Titik optimum yang didapat dari hasil pegangan (handfeel) yaitu pada konsentrasi softener kationik 30 g/L dan silikon 25 g/L. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1211 |
Appears in Collections: | Kimia Tekstil |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 725.92 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 1.3 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 689.35 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Intisari.pdf | 711.89 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Lampiran.pdf | 875.99 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.