PENERAPAN TEKNIK BORDIR DENGAN LAYERING UNTUK MEMBUAT EFEK 3D BURUNG CENDRAWASIH DAN PENGGUNAAN MOTIF BATIK PAPUA PADA BUSANA READY-TO-WEAR DELUXE

Abstract

Seperti yang diketahui bahwa Papua dikenal dengan alamnya yang indah seperti kepulauan, pegunungan, laut, hutan, dan keanekaragaman hayati yang dimilikinya. Selain alam yang memikat di mata masyarakat, budaya yang ada di Pulau Papua ini juga beragam dan unik. Salah satu contoh keanekaragaman hayatinya yaitu Burung Cendrawasih. Burung Cendrawasih dikenal luas oleh dunia luar sebagai burung surga atau “Bird of Paradise”. Julukan tersebut diberikan karena keindahan bulu dan gerakan beberapa jenis Cendrawasih yang eksotis. Diketahui bahwa terdapat 30 jenis Burung Cendrawasih dan 28 jenis diantaranya terdapat di negara Indonesia khususnya Maluku Utara dan Papua. Oleh karena itu, Burung Cendrawasih diangkat menjadi tema dalam pembuatan busana. Batik dikenal luas oleh masyarakat sebagai karya seni yang berasal dari daerah Solo, Jawa Tengah. Namun, batik telah menyebar luas ke seluruh bagian Indonesia salah satunya yaitu Pulau Papua. Kain motif batik yang terdapat di Pulau Papua telah berkembang sampai sekarang dengan ciri khas yang dimilikinya. Pada pembuatan busana ini, mengambil motif batik Papua yang dibuat pada kain dengan teknik printing. Pada motif batik ini terdapat motif-motif alam dan budaya Papua seperti alat musik tifa, seni lukis kulit kombouw, dan Burung Cendrawasih itu sendiri. Ready-to-wear deluxe merupakan busana yang langsung dapat dibeli dan dikenakan untuk keperluan sehari-hari, kerja, dan lainnya serta dirancang dengan desain mewah. Jenis busana ini memiliki ciri yaitu diproduksi secara massal atau mass product. Produksi massal adalah busana yang dirancang dengan sederhana dan dalam jumlah yang besar baik hasil karya designer maupun industri garmen. Pembuatan busana ini menggunakan teknik bordir dengan layering yang membuatnya menjadi deluxe. Tema yang digunakan dalam busana ini adalah The Soul Searchers subtema Healing pada Trend Forecasting 2023/2024; Co-Exist. Material yang digunakan adalah kain katun twill dengana gramasi 159,3 g/m2, katun prima dengan gramasi 109 g/m2, dan satin velvet dengan gramasi 109,4 g/m2 pada aplikasi bordir. Penggunaan katun twill digunakan dengan tujuan ingin menampilkan look yang sedikit kaku dan nyaman dikenakan. Maksud dari pembuatan busana ini adalah guna menciptakan produk busana ready-to-wear deluxe yang menyajikan keindahan fauna Papua Burung Cendrawasih dengan teknik bordir dan penggunaan motif batik Papua. Pesan yang ingin disampaikan adalah ingin memperkenalkan dan menjunjung alam serta budaya Papua agar semakin dikenal luas oleh masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, motif batik Papua sebagai media promosi daerah Papua terhadap budayanya kepada dunia luar. Kelayakan harga jual produk dilakukan dengan cara melakukan survei kepada target pasar yang dituju melalui media sosial. Busana ini dijual dengan harga Rp1.735.000 untuk look pertama dan Rp1.700.000 untuk look kedua. Perhitungan ini ditentukan oleh total kebutuhan produksi dan laba yang diinginkan. Berdasarkan hasil survei kelayakan harga jual didapat hasil terbanyak yaitu layak dengan harga jual yang telah ditentukan. Target pasar yang dituju adalah wanita dengan selera fashion yang memiliki unsur budaya dan bersegmentasi ekonomi kelas menengah atas.