Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1177
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSyahda, Musyaffa Sugandi-
dc.date.accessioned2024-02-28T08:00:29Z-
dc.date.available2024-02-28T08:00:29Z-
dc.date.issued2023-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1177-
dc.description.abstractBanyak industri fashion yang menyediakan tren fashion dengan harga murah, jumlah terbatas dan cepat berganti yang membuat masyarakat konsumtif. Pola konsumtif yang dimiliki oleh masyarakat dapat memberikan pengaruh buruk bagi lingkungan karena meningkatnya limbah fast fashion yang ada di lingkungan. Limbah fast fashion yang ada di lingkungan berasal dari perusahaan fashion yang mementingkan kecepatan dari hasil produksi dan tren, sehingga tidak mementingkan kualitas dari produk yang dihasikan. Hal tersebut dapat mendorong sifat konsumtif yang ada pada masyarakat, tetapi karena produk yang diperoleh memiliki kualitas yang kurang baik, sehingga dapat menyebabkan jangka pakai yang singkat atau tidak lama. Hal ini menyebabkan meningkatnya limbah fashion yang ada di lingkungan. Dengan meningkatnya jumlah limbah fast fashion yang ada di lingkungan, limbah tersebut dapat dimanfaatkan dengan dilakukannya upcycle pada limbah produk tersebut untuk dijadikan barang baru dengan fungsi yang baru. Upcycle merupakan kegiatan menggunakan kembali barang atau material yang sudah tidak terpakai untuk dijadikan barang baru yang memiliki nilai baru dan berguna. Tujuan dari upcycle ini yaitu untuk menciptakan keberlanjutan dengan upaya mengurangi jumlah material yang terbuang. Upcycle yang dilakukan merupakan memanfaatkan limbah celana kerja menjadi rok adjustable dengan menggunakan pengujian langsai kain. Pengujian langsai kain ini bertujuan untuk memperlihatkan hasil estetika dari produk jadi. Pada proses pengujian langsai kain menggunakan dua jenis kain yang berbeda yaitu American Drill dan Japanesse Drill. Penggunaan dua jenis celana kerja ini bertujuan untuk memilih celana yang memiliki nilai langsai yang lebih kecil agar dapat digunakan untuk membuat rok adjustable tersebut. Pada proses pembuatan rok adjustable, pada mulanya celana kerja dibuka jahitan bagian inseam untuk mengetahui bentuk pola celana kerja yang digunakan. Pola celana yang sudah dibuka jahitannya kemudian akan dipotong lurus agar mempermudah dalam proses penjahitan rok bagian belakang. Untuk bagian depan rok dijahit hingga setengah paha kemudian sisanya akan ditutupi menggunakan kain celana kerja pembanding yang digunakan untuk pengujian langsai. Setelah membentuk rok, kemudian ditambahkan tali serut pada bagian pinggir kanan dan kiri rok agar panjang dari rok dapat disesuaikan dengan penggunaan. Pada hasil akhir rok adjustable ini dapat dibuat menggunakan limbah dari celana kerja dengan memanfaatkan jumlah kain yang berasal dari celana kerja dengan menyesuaikan desain yang telah direncanakan. Hasil pembuatan rok adjustable dengan menggunakan limbah dari celana kerja dapat dilakukan dengan memanfaatkan kain dari celana kerja dengan pemanfaatan secara maksimal. Pemanfaatan limbah dari fast fashion yang ada di lingkungan sekitar sebaiknya dimanfaatkan kembali menjadi barang baru dengan menggunakan desain produk yang diinginkan, sehingga tidak menyebabkan penumpukan limbah tekstil pada lingkungan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.titlePEMANFAATAN LIMBAH PASCA PEMAKAIAN BERUPA UPCYCLE CELANA KERJA MENJADI ROK ADJUSTABLEen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I_Syahda Musyaffa - Syahda Musyaffa.pdf770.68 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi - Syahda Musyaffa.pdf793.83 kBAdobe PDFView/Open
Dapus_Syahda Musyaffa - Syahda Musyaffa.pdf716.55 kBAdobe PDFView/Open
Intisari - Syahda Musyaffa.pdf706.05 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.