Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1174
Title: ANALISIS PENYEBAB DEFECT HIGH LOW PADA SHIRT DENGAN METODE RCA (ROOT CAUSE ANALYSIS)
Authors: Rizki, Aulia Anugrah Dewi
Issue Date: 2023
Abstract: PT Ameya Livingstyle Indonesia memproduksi barang jadi seperti blouse, dress, jumpsuit, shirt, dan skirt yang berorientasi ekspor ke negara-negara Eropa, Amerika, dan Asia. Masalah tertinggi yang terjadi pada line 5 artikel AEO 5259 di PT Ameya Livingstyle Indonesia ini adalah defect high low. Defect high-low merupakan defect yang biasanya terjadi pada bagian cuff, pocket, dan placket. Namun pada line 5 ini sering terjadi defect high-low pada bagian cuff. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada bagian produksi, defect high low yang terjadi pada artikel AEO 5259 memiliki rata-rata 1,7% dari hasil produksi selama 4 hari. Defect tersebut tidak bisa ditoleransi karena termasuk defect major sehingga harus segera ditindaklanjuti. Metode (Root Cause Analysis) RCA adalah investigasi secara terstruktur dengan tujuan mengidentifikasi penyebab masalah yang sebenarnya dari permasalahan yang muncul dan memberikan tindakan yang dibutuhkan. Analisis menggunakan metode RCA ini mempunyai beberapa tools yaitu 5-whys dan fishbone diagram. 5 whys yaitu teknik dengan cara bertanya “mengapa?” sebanyak 5 kali bisa kurang atau lebih apabila sudah dirasa menemukan akar dari masalah. Fishbone diagram adalah teknik yang menggunakan konsep 5M-1E yaitu man, machines, methods, material, measurement dan environment. Faktor yang dapat diidentifikasi dengan menggunakan 5-whys yaitu operator tidak mengikuti prosedur yang sudah diajarkan oleh supervisor mengenai self-checking. Solusi yang diutamakan untuk menghilangkan penyebab masalah tersebut yaitu dengan melakukan sosialisasi atau briefing yang dilakukan oleh supervisor dan QC (Quality Control) kepada operator sebelum memulai pekerjaan dan monitoring operator agar selalu melakukan self-checking. Sebab dan akibat dari masalah menggunakan metode fishbone diagram yaitu dari faktor manusia terjadi kesalahan dalam pengambilan allowance ketika akan menjahit cuff, faktor dari metode yaitu operator hanya marking dengan cara mengira-ngira dan tidak ada proses self-checking, dan faktor dari material karena tidak menggunakan tools atau pola finish untuk marking. Hasil penelitian antara sebelum dilakukan penerapan solusi dan sesudah dilakukan penerapan solusi terdapat selisih jumlah defect high low sebanyak 1,2%. Jumlah defect sebelum dilakukan penerapan solusi sebesar 1,7% dari total 3.473 pcs produksi dan setelah dilakukan penerapan solusi defect turun menjadi 0,5% dari total 3.371 pcs dari hasil produksi. Sesudah penerapan solusi tersebut membuktikan solusi yang di terapkan sudah baik dan dapat menurunkan jumlah defect yang dapat mempengaruhi kualitas garmen tersebut menjadi lebih baik.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1174
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I_RIZKI AULIA - Rizki Aulia.pdf791.41 kBAdobe PDFView/Open
Cover dan Bagian Depan_RIZKI AULIA - Rizki Aulia.pdf408.64 kBAdobe PDFView/Open
Dapus_RIZKI AULIA - Rizki Aulia.pdf883.29 kBAdobe PDFView/Open
Intisari - Rizki Aulia.pdf706.27 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.