Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1154
Title: ANALISIS PENERAPAN CONDENSATION STITCH PENGGANTI BACK TACK SEBAGAI UPAYA PENGURANGAN DEFECT BROKEN STITCH PADA STYLE PANTS DN-240701
Authors: Imroatuddinuriyah
Issue Date: 2023
Abstract: PT Anggun Kreasi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri pakaian jadi. Perusahaan ini memiliki sistem produksi yaitu Make to Order (MTO) untuk memenuhi permintaan produk men shirt, pants, dan jacket dari konsumen. Pada penilitian ini produk yang diteliti yaitu Order Style Pants DN- 240701. Permasalahan yang terjadi pada style tersebut yaitu banyak ditemukan defect broken stitch pada area bottom hemming yang menyebabkan penurunan kualitas produk. Permasalahan tersebut disebabkan karena adanya penumpukan jahitan kunci pada bottom hemming sehingga saat proses trimming mengalami kesulitan yang menyebabkan munculnya defect broken stitch. Upaya untuk mengatasi permasalahan kualitas pada Style Pants DN-240701 dengan melakukan improvement pada mesin yang digunakan yaitu mesin double needle. Improvement dilakukan dengan mengubah setting pada layar monitor dan penahanan fungsi auto lifter dengan potongan close benang. Improvement ini dilakukan untuk bisa menghasilkan condensation stitch system yang digunakan sebagai pengganti back tack system. Sistem baru berupa condensation stitch akan menghasilkan jahitan yang lebih kecil untuk dapat mengganti fungsi back tack system sebagai pengunci jahitan sehingga bisa mengurangi adanya penumpukan jahitan. Penelitian ini menganalisis tentang perbedaan sistem lama back tack dengan sistem baru condensation stitch serta mengevaluasi hasil dari penerapan condensation stitch terhadap pengerjaan Order Style Pants DN-240701 yang dijadikan sebagai upaya dalam mengurangi defect broken stitch. Dari hasil penelitian, terdapat perbedaan setting pada mesin double needle saat proses penggunaan back tack dan condensation stitch. Perbedaan ini terletak pada setting langkah jahitan back tack pada kode A untuk awal jahitan dan kode D untuk akhir jahitan. Untuk menghasilkan condensation stitch dilakukan dengan mengubah langkah back tack menjadi kosong di awal dan akhir jahitan pada layar monitor sehingga back tack tidak difungsikan sebagaimana mestinya. Selain itu dilakukan penahanan pada sistem auto lifter dengan plastik potongan close benang sehingga proses bolak-balik jahitan akan sedikit tertahan. Hal inilah yang menyebabkan terjadi perbedaan hasil jahitan antara back tack system dan condensation stitch system. Berdasarkan hasil evaluasi penerapan condensation stitch system pada order Style Pants DN-240701 terjadi penurunan pada persentase defect broken stitch dan penurunan persentase top 3 defect. Penurunan persentase defect broken stitch yaitu sebesar 55%. Defect broken stitch yang awalnya ditemukan dengan persentase sejumlah 4% setelah penerapan condensation stitch menurun menjadi 1,8%. Hal ini berpengaruh pada hasil top 3 defect pada pengerjaan Style Pants DN-240701 menurun dengan persentase sebesar 59%. Top 3 defect saat penerapan back tack system sebesar 6,1% setelah diterapkan condensation stitch system menurun menjadi 2,5%.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1154
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain



Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.