Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/112
Title: PENGARUH KONSENTRASI ZAT KATIONIK (FIX RP) DAN SUHU PEMANASAWETAN KAIN POLIESTER-RAYON (65%-35%) YANG TELAH DICELUP DENGAN ZAT WARNA DISPERSI-REAKTIF METODA PAD DRY-THERMOFIX-ALKALI BATCH TERHADAP KETAHANAN LUNTUR WARNA
Authors: Yusuf, Rochmat
Issue Date: 2014
Abstract: Salah satu proses produksi yang dilakukan PT Surya Usaha Mandiri adalah proses pencelupan kain poliester – rayon (65% - 35%) yang telah dicelup dengan zat warna dispersi – reaktif metoda pad dry – thermofix – alkali batch tetapi hasil ketahanan luntur warna kain terhadap pencucian tidak memenuhi standar mutu pabrik. Untuk meningkatkan ketahanan luntur warna terhadap pencucian tersebut telah dilakukan proses penyempurnaan dengan penambahan fixing agent (Fix RP) sebanyak 15 g/l pada suhu 1500C, tetapi pada kondisi tersebut masih belum memenuhi standar mutu yang diinginkan, yaitu nilai 4-5 untuk perubahan warna dan nilai 4 untuk penodaan. Untuk memperbaiki hasil proses penyempurnaan tersebut perlu dicari kondisi optimum konsentrasi Fix RP dan suhu pemanasawetan dengan memvariasikan konsentrasi Fix RP dan suhu pemanasawetan. Kain diproses dengan konsentrasi Fix RP masing-masing sebanyak 5 g/l, 10 g/l, 15 g/l, 20 g/l, 30 g/l dan suhu pemanasawetan 1400C, 1500C, 1600C, 1700C. Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap ketuaan warna (K/S), beda warna (∆ E), ketahanan luntur warna terhadap pencucian dan gosokan. Data hasil pengujian dievaluasi secara statistik untuk penentuan ketuaan warna, serta dibandingkan dengan standar mutu pabrik untuk ketahanan luntur warna terhadap pencucian dan beda warna. Hasil pengujian dan evaluasi menunjukan bahwa variasi konsentrasi Fix RP dan suhu pemanasawetan berpengaruh terhadap ketuaan warna, nilai beda warna, ketahanan luntur warna terhadap pencucian dan gosokan. Makin tinggi konsentrasi dan suhu pemanasawetan maka warna makin tua, beda warna sedikit makin besar, serta ketahanan luntur warna terhadap pencucian dan gosokannya makin baik. Pada konsentrasi Fix RP 15 g/l dengan suhu pemanasawetan 1600C ketahanan luntur warna terhadap pencucian telah memenuhi standar mutu pabrik dengan warna yang masih memenuhi syarat (∆ E<1), yaitu nilai 4-5 untuk perubahan warna dan nilai 4 untuk penodaan tetapi ketahanan luntur warna terhadap gosokan basahnya kurang baik meskipun tidak dipersyaratkan. Hasil optimal diperoleh pada konsentrasi Fix RP 15 g/l dengan suhu pemanasawetan 1700C. Hasil pengujian pada kondisi tersebut memberikan nilai ketuaan warna (K/S) 25.0234 dan 22.1179 masing-masing untuk warna navy dan warna merah marun, nilai beda warna (∆ E) 0,76 untuk warna navy dan 0,85 untuk warna merah marun serta ketahanan luntur warna terhadap pencucian untuk beda warna dengan nilai 4-5 untuk perubahan warna, nilai 4 untuk penodaan pada kain poliester, dan 4-5 pada kain kapas, sedangkan untuk ketahanan luntur warna terhadap gosokan mendapat nilai 4 untuk gosokan kering dan 3 untuk gosokan basah.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/112
Appears in Collections:Kimia Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf179.37 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf181.56 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf146.59 kBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf146.15 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.