Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1117
Title: | LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT CENTRAL GEORGETTE NUSANTARA |
Authors: | Yopi, Santoso |
Issue Date: | 2017 |
Abstract: | PT Central Georgette Nusantara (PT CGN) didirkan oleh Bapak Tatang Hermawan dan dikukuhkan pada tanggal 2 April 1988 dengan akte pendirian pabrik No.49 yang dibuat didepan notaris Netty Tjandrania, SH. PT CGN didirikan menggunakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan merupakan perusahaan yang berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas (PT) yang memulai usahanya bergerak dibidang ekspor – impor produk tekstil pada tahun 1982. Perusahaan ini didirikan diatas tanah ± 50 hektar yang berlokasi dijalan Cibaligo No. 45 KM 7,2 Cimindi, Cimahi 40535. Struktur organisasi yang dimiliki berbentuk garis dan staff dengan kekuasaan tertinggi berada pada Presiden Komisaris. Jumlah karyawan PT CGN pada tahun 2016 adalah 1835 orang yang terdiri dari berbagai tinggkat pendidikan, yaitu SD 2,45%, SMP 32,90%, SMA 57,16% dan Perguruan Tinggi 7,49%. PT CGN merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pertenunan, pencelupan dan penyempurnaan. PT CGN merupakan perusahaan yang memfokuskan diri dengan memproduksi kain georgette, yaitu kain yang benangnya menggunakan benang poliester yang diberi puntiran (twist) tinggi. Jenis kain yang diproduksi di PT CGN berupa kain berwarna dan kain Prepared For Printing (PFP) dengan jumlah produksi pada bulan Oktober sebanyak 2.540.478,09 yard untuk kain berwarna dan 888.153,32 yard untuk kain PFP. Untuk pemasarannya sebanyak 80% hasil produksinya diekspor ke Asia (Jepang, Cina, Hongkong, Thailand), Eropa dan Timur Tengah. Sisanya sebanyak 20% dipasarkan didalam negeri. Sarana penunjang produksi yang dimiliki terdiri dari laboratorium dan colour center, teknikal, tenaga listrik sebesar 5.540 kVA dengan tegangan 380 volt, tenaga uap dengan menggunakan sistem steam boiler dan oil heater dan pergudangan yang dimiliki adalah gudang zat kimia, gudang kain grey, gudang kain jadi, gudang kain stock lot dan gudang maintenance. Mesin – mesin yang digunakan pada Departemen Pencelupan dan Penyempurnaan adalah mesin plaiting, sofcer, rotary washer, scutcher, L – Box, FACTS, jet dyeing, stenter, dryer dan inspeksi. Untuk kegiatan pemeliharaan dan perbaikan mesin dilakukan dengan cara preventive maintenance dan overhaul. Pada diskusi dibahas mengenai cacat noda resin pada proses penyempurnaan kimia. Proses penyempurnaan kimia adalah proses yang dilakukan pada kain berupa penambahan zat kimia tertentu atau resin dengan tujuan untuk memperbaiki sifat fisik kain sehingga dapat meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan. Cacat noda resin dapat dilihat pada permukaan kain berupa bercak noda keputih - putihan. Cacat tersebut disebabkan karena resin yang tidak larut sempurna atau kurang homogen. Hal ini dapat mengurangi jumlah kualitas produk sehingga diperlukan upaya penanggulangan terhadap proses ini. Persentase jumlah cacat noda resin pada bulan Oktober 2016 yang terjadi sebesar 0,06% atau 2.149,63 yard dari total cacat sebesar 1,78 % atau 61.236,64 yard dari total produksi yang dihasilkan sebanyak 3.428.631,41 yard. Persentase jumlah cacat tersebut melebihi standar cacat yang telah ditetapkan yaitu kurang dari 1%, maka dari itu diperlukan perhatian penting dan analisa penyebab terjadinya cacat tersebut. Faktor yang berpengaruh pada cacat noda resin antara lain faktor mesin, faktor material dan faktor manusia. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1117 |
Appears in Collections: | Kimia Tekstil |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 2.99 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 2.99 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 2.99 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Ringkasan.pdf | 2.99 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.