Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1112
Title: LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT. CENTRAL GEORGETTE NUSANTARA
Authors: Tri, Asih Widya Astuti
Issue Date: 2017
Abstract: PT Central Georgette Nusantara (CGN) berdiri pada tahun 1988 didirikan oleh Bapak Tatang Hermawan pada tanggal 2 April 1988 dengan akte pendirian pabrik No. 49 yang dibuat oleh Notaris Netty Tjandaria, SH. Perusahaan ini berlokasi di Jl. Cibaligo No. 45 Cimindi- Cimahi dengan luas tanah 50 ha dan luas bangunan 30 ha atau 60% dari luas tanah secara keseluruhan. PT CGN merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertenunan , pencelupan, dan penyempurnaan dengan produk utama yang dihasilkan adalah kain georgette. Stuktur organisasi perusahaan ini berbentuk garis dan staf dengan kekuasaan tertinggi dipegang oleh Presiden Komisaris. Status penanaman modal tersebut merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan sistem pemasaran job order yang pemasaran produknya 80% keluar negeri dan 20% dalam negeri. Jumlah karyawan yang dimiliki sebanyak 1835 orang yang diantarnya memiliki tingkat pendidikan lulusan SD 2,45 %, lulusan SLTP 32,90 %, lulusan SMA 57,16%, dan lulusan perguruan tinggi (D1-D4/S1) 7,49 %. Dalam melaksanakan program pelatihan dan pengembangan, maka diadakan program pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan karyawan, baik untuk level pelaksana maupun level managerial. Besarnya upah yang diberikan berdasarkan ketentuan upah minimum yang diberlakukan pemerintah dan sesuai dengan jabatan karyawan dalam perusahaan. Departemen Pencelupan & Penyempurnaan yang memproduksi kain dengan bahan baku poliester. Jenis produksi di Departemen pencelupan dan penyempurnaan terdapat 2 jenis, yaitu kain berwarna dan kain PFP (Preparation For Printing) dengan jumlah produksi pada bulan Oktober 3.428.631,41yard yang diantaranya 75 % kain berwarna dan 25% kain PFP. Proses produksi pada departemen Pencelupan & Penyempurnaan meliputi proses persiapan penyempurnaan, proses pencelupan, dan proses penyempurnaan kimia & fisika. Mesin – mesin yang digunakan antara lain mesin plaiting, sofcer, jet dyeing, rotary washer, scutcher, dryer, stenter, L-Box, FACTS dan mesin inspeksi. Untuk memelihara mesin – mesin tersebut terdapat bagian maintenance yang merawat mesin secara preventive maintenance dan corrective maintenance. Pengendalian mutu dilakukan pada raw material, ketika proses dan pada produk yang dihasilkan. Bagian PPC & inspecting yang bertanggung jawab terhadap kualitas dan kuantitas bahan baku kain grey yang masuk serta produk jadi yang dihasilkan. Sarana penunjang berupa tenaga listrik dari PLN dengan kapasitas 5540 kVA yang bersumber dari 8 unit generator 500 kVA, tenaga uap dari 3 unit boiler dan 1 unit oil heater, pengolahan air proses dan air limbah, laboratorium dan pergudangan. Pada bab IV berisi diskusi mengenai pengamatan upaya agar meminimalisir proses topping pada bagian pencelupan. Topping adalah proses pencelupan ulang yang dilakukan pada kain hasil pencelupan yang warnanya belum atau kurang mencapai warna target, dengan menambahkan 5-10% zat warna dari resep awal guna mencapai hasil warna yang diinginkan. Oleh karena itu dilakukan analisa penyebab terjadinya topping dengan menggunakan alat kendali mutu diagram tulang ikan. Faktor penyebab topping terdapat pada material, mesin dan manusia. Upaya yang dapat dilakukan ialah menambahkan kolom checklist pada resep pencelupan, sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam pembacaan standar resep atau penyetelan kondisi mesin yang mungkin dapat terjadi pada proses pencelupan diproduksi.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1112
Appears in Collections:Kimia Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf174.98 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf804.96 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf173.61 kBAdobe PDFView/Open
Ringkasan.pdf188.2 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.