Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1105
Title: LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT KHARISMA PRINTEX
Authors: Rosika, Rahmawati
Issue Date: 2017
Abstract: PT Kharisma Printex merupakan suatu badan usaha berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang terdaftar pada Departemen Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 1 Februari 1990 dengan nomor izin usaha No. 440/I/PMDN/1990 dihadapan notaris Albertus Sutjipto Budihardjoputra, SH. Perusahaan ini melakukan usaha di bidang industri tekstil secara maklun, yaitu menerima kain dari pelanggan untuk diproses persiapan penyempurnaan, pemutihan optik, pencapan dan penyempurnaan yang berlokasi di Jalan Holis No.461, Kelurahan Margahayu Utara, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung 40224, Provinsi Jawa Barat,dengan nomor izin lokasi No.593 /SK 39/BKPMD/1991 yang didirikan di atas lahan seluas 5.350 m 2 . Pada awalnya pendirian permodalan PT Kharisma Printex merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), yang berasal dari pengusaha Jakarta dan Bandung. Pada tahun 1995 telah terjadi perubahan kepemilikan yang seluruhnya menjadi milik pengusaha Jakarta. Jumlah tenaga kerja di PT Kharisma Printex berjumlah 154 orang dengan tingkat pendidikan Perguruan Tinggi 32,46%, SMA 55,86%, dan SMP 11,68%, yang tersebar dalam klasifikasi kerja termasuk shift dan non shift. PT Kharisma Printex bergerak di bidang jasa pencapan dengan beberapa unit proses yaitu proses persiapan kain, pencapan,dan penyempurnaan. Jenis produksi yang dihasilkan berupa kain yang dikirim langsung oleh pelanggan berupa kain rajut grey ataupun kain siap cap dan memfokuskan produksi pada pencapan dengan zat warna pigmen. Sebelum masuk pada proses pencapan, kain rajut grey terlebih dahulu diproses dibagian persiapan kain dengan melakukan proses pemasakan, pengelantangan dan pemutihan optik secara simultan. Setelah itu kain bisa dilakukan proses pencapan yang memproduksi kain bermotif dengan target produksi 100 ton kain hasil pencapan perbulan dan mampu menghasilkan kain pencapan hingga 8 warna untuk tiap desain dan dilakukan proses penyempurnaan pelembut sesuai dengan permintaan pelanggan. Produk yang dihasilkan untuk memenuhi permintaan dalam negeri yang mencakup kota-kota besar sentra tekstil di pulau Jawa, khususnya perusahaan garmen yang memproduksi pakaian tidur, pakaian anak dan balita, hingga pakaian orang dewasa. Sarana penunjang produksi lainnya yaitu tenaga listrik dari PLN 555 KVA dan dari generator set 750 KVA, tenaga uap yaitu 1 unit steam boiler dan 2 unit oil boiler, pengolahan air proses berasal dari 2 buah sumur artesis, pengolahan limbah, laboratorium, dan pergudangan. Pengendalian mutu yang dilakukan untuk mencapai sasaran perusahaan dibagi menjadi 3 yaitu raw material, proses produksi, dan produk. Pada bagian diskusi, dibahas mengenai upaya meminimalisir proses stripping atau pembersihan/penghilangan motif pada kasa putar setelah proses pencapan. Proses stripping harus mengalami hingga 3 kali pengulangan menggunakan air RO. Air RO adalah air yang bebas dari mineral. Proses pengulangan hingga 3 kali menyebabkan penggunaan air RO lebih banyak dan hal tersebut mengakibatkan pemborosan biaya dan waktu. Hal ini disebabkan oleh kasa putar yang sudah terlalu sering digunakan, kasa putar hanya dilakukan pencucian bagian permukaan saja, dan turunnya tekanan nozzle. Upaya yang dilakukan yaitu kasa putar setelah proses pencapan harus dibersihkan bagian luar dan dalamnya, dilakukan pengecekkan dan pembersihan pada filter dan nozzle secara berkala, dan dilakukan penggantian apabila telah terdapat bagian yang rusak.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1105
Appears in Collections:Kimia Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf2.34 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf2.34 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf2.34 MBAdobe PDFView/Open
Ringkasan.pdf2.34 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.