Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/109
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorWiwiet-
dc.date.accessioned2022-11-06T10:25:14Z-
dc.date.available2022-11-06T10:25:14Z-
dc.date.issued2014-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/jspui/handle/123456789/109-
dc.description.abstractDepartemen Dyeing PT Natatex Prima Rancaekek memproses kain rajut kapas grey untuk siap dilakukan pencelupan. Proses pencelupannya dilakukan dengan sistem exhaust (perendaman) pada mesin jet flow. Pada pencelupan kain rajut kapas warna merah cabe menggunakan zat warna reaktif jenis Monochloro Triazin (MCT) Chloranyl Orange HER 1,6%, Chloranyl Red HE-7B 3%, dan Chloranyl Blue HE-RD 0,015%, suhu pencelupannya 850C dengan waktu 50 menit, dilanjutkan dengan pencucian sabun pada suhu 900C selama 10 menit, diperoleh hasil tahan luntur warna pencucian dan gosokan yang belum memenuhi standar konsumen yaitu 4. Ketahanan luntur warna terhadap pencucian yang didapatkan menggunakan standar staining scale yaitu 3 pada kapas dan 4/5 pada poliester sedangkan dengan standar grey scale menghasilkan nilai 3/4. Pada pengujian ketahanan gosokan menggunakan standar staining scale menghasilkan nilai 2. Oleh karena itu perlu dilakukan proses perbaikan untuk meningkatkan ketahanan luntur warna. Pada uji pendahuluan dilakukan modifikasi metode pencelupan dengan memvariasikan tahapan penambahan Na2CO3 namun hasil yang didapatkan belum dapat memenuhi standar. Pada uji pendahuluan berikutnya dilakukan pencucian sabun berulang sebanyak 3x. Dari proses ini didapatkan hasil yang baik untuk ketahanan luntur warnanya yaitu 4 namun beda warnanya ditolak secara visual. Selain itu, proses pencucian sabun berulang membutuhkan biaya tinggi dan waktu yang lama. Pencucian berulang tersebut dapat dipersingkat dengan cara proses iring menggunakan zat pemiksasi. Oleh karena itu, dilakukan suatu penelitian upaya perbaikan tahan luntur warna menggunakan zat pemiksasi DK Fix C-400 pada pencelupan kain rajut kapas menggunakan zat warna reaktif dan dilakukan evaluasi ketahanan luntur warna terhadap pencucian dan gosokan, beda warna (Δ E), dan ketuaan warna (K/S). Berdasarkan pengujian yang dilakukan, maka dapat dikemukakan bahwa dengan dilakukannya proses iring menggunakan variasi konsentrasi zat pemiksasi 0%; 0,5%, 1,0%; 1,5%; 2,0% memberikan hasil yang baik. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil pengujian yang dilakukan, yaitu semakin banyak konsentrasi zat pemiksasi maka ketahanan luntur dan ketuaan warna semakin meningkat, terjadinya perbedaan warna namun pada penggunaan konsentrasi 0,5%; 1,0%, dan 1,5% beda warna masih diterima secara visual.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.titleUPAYA PERBAIKAN TAHAN LUNTUR WARNA TERHADAP PENCUCIAN DAN GOSOKAN MENGGUNAKAN ZAT PEMIKSASI POLYCATION POLYMER (DK FIX C-400) PADA KAIN RAJUT KAPAS YANG DICELUP DENGAN ZAT WARNA REAKTIF PANAS GOLONGAN MONOCHLORO TRIAZIN (MCT)en_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:Kimia Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf223.75 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf191.71 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf156.39 kBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf151.01 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.