Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1087
Title: LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT. TOYOBO MANUFACTURING INDONESIA
Authors: Nancythatia
Issue Date: 2017
Abstract: PT. Toyobo Knitting Indonesia didirikan pada tanggal 27 April 1995, berlokasi di jalan maligi I Lot B-3 kawasan industri Karawang International Industrial City (KIIC), Jawa Barat, Indonesia, dan didasarkan oleh Surat Keputusan Presiden No. B-88/Pres/02/1995 tanggal 16 februari 1995 dan Surat Keputusan Menteri Perindustrian No. 427/M/SK/1997 tanggal 24 Oktober 1997, serta Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 1987. PT. Toyobo Knitting Indonesia berganti nama menjadi PT. Toyobo Manufacturing Indonesia yang telah disahkan tertanggal 1 Januari 2016 berdasarkan Nomor Akte Notaris No. 64 Kementerian Hukum dan HAM No. AHU-05176.40.20.2014 pada tanggal 9 April 2015 dengan tidak berubahnya manajemen perusahaan. Perubahan nama berdampak pada produk yang diproduksi menjadi lebih luas, berawal hanya produksi kain jadi rajut untuk pakaian olahraga kini bertambah kain rajut untuk pelapis busa kursi mobil. Perusahaan ini berbadan hukum perseroan terbatas dengan status Penanaman Modal Asing (PMA) dan atas hasil usaha gabungan bersama antara Toyobo Co.Ltd. Jepang 96,5% modal asing, PT. Great River Industries 1,75% modal dalam negeri, dan PT. Golden Castle 1,75% modal asing. Bentuk struktur organisasi PT. Toyobo Manufacturing Indonesia berbentuk garis dengan kekuasaan tertinggi dipegang oleh Presiden Direktur. Jumlah karyawan di PT. Toyobo Manfacturing Indonesia sampai bulan Desember 2016 adalah 192 orang, yang seluruhnya adalah karyawan tetap dengan berbagai tingkat pendidikan mulai dari lulusan DIV/S1 8,85%, DI s/d DIII 3,65%, SLTA 84,38%, SLTP 2,60%, dan SD 0,52%. Jumlah produksi yang dihasilkan pada bulan September 2016 sebesar 70.075,53 kg, bulan Oktober 2016 sebesar 67.389,81 kg, dan bulan November 2016 sebesar 67.596,58 kg. Distribusi hasil produksi terbagi dalam persentasi untuk ekspor sebesar 20-30% ke Jepang dan untuk lokal sebesar 70-80% di Indonesia. Sarana produksi meliputi mesin-mesin produksi untuk proses mesin rajut bundar, merserisasi, jetdyeing, air flow dyeing, raising, comfit, stenter, dan inspecting. PT.Toyobo Manufacturing Indonesia menyediakan sarana penunjang produksi, berupa pengadaan tenaga listrik PLN 1210 kVA dan genset 625 kVA, tenaga uap 10 ton dengan besar masing-masing 2 ton, pendingin udara, 4 unit kompresor dengan besar 1 unit 37 kW, laboratorium (laboratorium pencelupan dan laboratorium penyempurnaan), pergudangan (gudang benang, gudang kain mentah, dan gudang kain jadi), dan pengolahan air proses dan limbah. Hasil pengolahan air limbah telah sesuai dengan standar baku mutu limbah untuk industri tekstil berdasarkan cara fisika dan kimia SK. Gubernur No. 6 Tahun 1999 dan sesuai dengan standar yang sudah ditentukan Kawasan Industri International City (KIIC). Pada tinjauan khusus, permasalahan yang di amati yakni mengenai pembuatan Standard Operating Procedure (SOP) evaluasi kain hasil proses merserisasi sebagai bentuk pencegahan timbulnya masalah lain pada proses produksi selanjutnya yaitu proses pencelupan dan proses penyempurnaan agar tidak terjadi proses ulang produksi.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1087
Appears in Collections:Kimia Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf207.16 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf278.06 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf204.13 kBAdobe PDFView/Open
Ringkasan.pdf205.78 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.