LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT MULIA LESTARI

Abstract

PT Mulia Lestari merupakan perusahaan tekstil nasional berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) yang bergerak dalam industri tekstil yang didirikan pada tanggal 25 April 1985. Perusahaan berlokasi di Jalan Cibaligo 70 Km. 1,7 Leuwigajah, Cimindi, Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat. Perusahaan didirikan diatas lahan seluas 18.541 m2 dengan luas bangunan 10.265 m2 . PT Mulia Lestari merupakan perusahaan swasta dengan modal yang diperoleh oleh modal pribadi (PMDN). Struktur organisasi PT Mulia Lestari adalah garis dan staf dengan kekuasaan tertinggi berada di tangan Presiden Direktur. Jumlah karyawan PT. Mulia Lestari sampai dengan bulan Oktober 2016 berjumlah 386 orang dari berbagai tingkat pendidikan dengan persentase lulusan S-2 0,26%, S1 dan D-III % 32,90 dan SMA 66,84%. Kegiatan produksi PT Mulia Lestari meliputi perajutan (knitting), pencelupan (dyeing) dan penyempurnaan (finishing). Jenis kain yang diproduksi sesuai pesanan yaitu kain rajut dari bahan poliester, kapas, campuran poliester-kapas (65%-35%), campuran poliester-kapas (45%-55%), kapas-bambu (40%-60%) dan rayon-spandex (95%-5%). Jumlah rata-rata produksi rajut PT Mulia Lestari adalah 280 ton perbulan, sedangkan jumlah rata-rata produksi dyeing-finishing adalah 290 ton perbulan. PT Mulia Lestari memiliki sarana produksi berupa 51 unit mesin rajut bundar, 22 mesin pencelupan terdiri dari mesin overflow dyeing dan HT dyeing dan 12 unit mesin penyempurnaan. Perusahaan dilengkapi sarana penunjang produksi yang terdiri dari instalasi tenaga listrik dengan sumber PT PLN dengan pemakaian listrik 1110 kWh/hari dan 2 buah generator listrik berkapasitas 500 kVA dan 550 kVA, tenaga uap dari boiler batu bara dengan kapasitas 6,75 ton/jam, Heat Transfer Oil, gudang dan laboratorium. Penyediaan air proses dan air untuk ketel uap didapat dari 4 sumur air tanah dalam dengan kapasitas total pengambilan 163 m 3 /hari dan air hasil daur ulang limbah sebanyak 83 m /hari yang telah memenuhi syarat air dan untuk proses tekstil dan air untuk ketel uap. Instalasi pengolahan air limbah dilakukan dengan cara fisika, kimia dan biologi kombinasi anaerob-aerob yang telah memenuhi baku mutu limbah sesuai dengan SK Gubernur Jawa Barat No. 6 tahun 1999.

3 Pembahasan pada BAB IV dibahas masalah yang sering terjadi pada departemen dyeing-finishing. Berdasarkan hasil pengamatan dan data yang diperoleh menunjukkan bahwa sering terjadi ketidaksesuaian warna hasil pencelupan. Pada bagian akhir laporan ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran yang diberikan untuk memperbaiki permasalahan yang terjadi di PT Mulia Lestari.