Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1079
Title: LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT BRATATEX
Authors: Irvan, Fauzi Rochman
Issue Date: 2017
Abstract: PT Bratatex merupakan perusahaan tekstil yang didirikan pada tahun 1964 erbentuk Perseroan Terbatas dengan sistem permodalan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang dahulu diberi nama CV Djaja Makmur. Perusahaan ni mulai beroperasi pada tahun 1974 berlokasi di Jalan Jakarta No. 46 Bandung an kemudian dikenal sebagai PT Bratatex I. Sehubungan dengan tanah di Jalan Jakarta tidak memungkinkan untuk melaksanakan perluasaan pabrik maka ilakukan pemindahan lokasi. PT Bratatex berpindah lokasi ke Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah) No.106 B Desa Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Selatan. Luas tanah berdasarkan akta notaris Kurniati, S.H. no.6 tanggal 27 September 1979 ialah 40.000 m 2 dan luas bangunan 30.000 m 2 . Bentuk struktur organisasi PT Bratatex berbentuk garis dengan kekuasaan ertinggi dipegang oleh Direktur Utama. Jumlah tenaga kerja di PT Bratatex sampai bulan Desember berjumlah 490 orang dengan tingkat pendidikan S1/D4 ,73%, D3 4,22%, D1 0,85%, SMA/K 65,57%, SMP 20,42 dan SD 8,21%. Produksi di PT Bratatex terbagi menjadi dua yaitu Bagian Pertenunan (Weaving) an Bagian Pencelupan-Penyempurnaan (Dyeing-Finishing). Jenis produksi yang ihasilkan berupa kain denim dan non denim. Pada Bagian Dyeing-Finishing ilakukan proses persiapan penyempurnaan, pencelupan, dan penyempurnaan kain kapas 100 %. Tujuan pemasaran hasil produksi diperuntukan untuk pasar alam negeri (75%) dan untuk pasar luar negeri (25%) melalui perusahaan akaian jadi yang ada di Indonesia ke berbagai negara seperti Korea, Kuwait, Myanmar dan Brunei Darussalam. Sarana produksi di Departemen Dyeing-Finishing dilengkapi dengan mesinmesin produksi berupa mesin-mesin pembakaran bulu, penghilangan kanji, emasakan dan pengelantangan secara simultan, merserisasi, pencelupan dan enyempurnaan. Sarana penunjang produksi di PT Bratatex berupa sarana enaga listrik, uap, pengolahan air proses dan limbah, laboratorium dan ergudangan. Sumber tenaga listrik diperoleh dari PLN dengan kapasitas 1.100 KVA tegangan 380 Volt. Kebutuhan uap untuk proses produksi diperoleh dari 2 ketel uap berjenis fire tube yang masing-masing mempunyai kapasitas 10.000 kg ap/jam. Air proses yang diambil berasal dari sumur artesis sebanyak 3 buah engan kedalaman 150 meter dengan kapasitas air per jam untuk setiap sumurnya sebanyak 30 m 3 per jam. Pengolahan air limbah industri dilakukan di PT Bratatex dengan cara, menampung terlebih dahulu limbah hasil produksi kedalam bak penampungan kemudian dipompa ke bagian pengolahan air limbah ntuk diproses. Proses pengolahan air limbah industri di PT Bratatex menggunakan metoda fisika (penyaringan), kimia (koagulasi-flokulasi) dan biologi umpur aktif). Materi diskusi membahas mengenai upaya pengoptimalisasian proses netralisasi kain kapas 100 % di PT Bratatex. Proses netralisasi yang tidak maksimal menyebabkan kain hasil celupan pada kain tidak rata sehingga dilakukan proses lang (mutasi) zat warna ke celupan warna black. Berdasarkan hasil pengamatan i lapangan dan analisa yang dilakukan, penyebab terjadinya proses netralisasi yang tidak maksimal akibat pengaturan kecepatan mesin yang tidak disesuaikan engan tebal/tipis kain, proses pencucian yang tidak dilakukan secara simultan ada mesin yang sama saat proses merserisasi dan pengawasan penerapan SOP yang dijalankan belum dilaksanakan dengan baik oleh Operator.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1079
Appears in Collections:Kimia Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf137.3 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf374.55 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf133.07 kBAdobe PDFView/Open
Ringkasan.pdf136.76 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.