Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1072
Title: | LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT SIPATEX PUTRI LESTARI |
Authors: | Febi, Septiane |
Issue Date: | 2017 |
Abstract: | PT Sipatex Putri Lestari didirikan pada tahun 1976 dan merupakan perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan status PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri). Pemilik modal utama adalah Frans Leonardi sebagaimana tercantum pada akte notaris Masri Husein, SH. pada tanggal 12 Oktober 1977. PT Sipatex memiliki tanah seluas 22 hektar di Jl. Laswi No. 101, Majalaya, Jawa Barat dengan luas bangunan berupa pabrik dan kantor sebesar 21 hektar. Struktur organisasi yang digunakan di PT. Sipatex berbentuk garis dan staf dengan pimpinan tertinggi berada di tangan Direktur Utama. PT Sipatex memiliki karyawan sebanyak 1.850 orang dengan latar belakang pendidikan lulusan SD sebesar 4%, SMP 11%, SMA 80%, D1 samapi S2 sebesar 5%. PT Sipatex merupakan salah satu perusahaan tekstil terbesar di Majalaya. Kegiatan produksi yang dilakukan PT Sipatex meliputi texturizing, pertenunan, pencelupan kain dan benang, pencapan dan penyempurnaan fisika dan kimia. PT Sipatex memproduksi kain poliester sekitar 4,1 juta meter per bulan, dimana 55% adalah pencapan dan 45% adalah pencelupan dengan pemasaran ekspor sekitar 50% dari total penjualan dan sisanya untuk dipasarkan di dalam pasar domestik. Proses produksi yang dilakukan di Departemen Dyeing-Finishing II meliputi persiapan penyempurnaan, pencelupan, dan penyempurnaan. Sarana produksi yang terdapat di bagian Departemen Dyeing-Finishing II PT Sipatex antara lain mesin Jet dyeing, Short Loop Dryer, Stenter, Boil Off, Fact (pengurangan berat), Continuous Winch, Scutcher dan lain-lain. Sarana penunjang di PT Sipatex meliputi dua jenis ketel berbahan bakar batu bara, yaitu ketel uap dan ketel oli, masing-masing dengan kapasitas total sebesar 62 ton air dan 24 juta kJ/kg. Tenaga listrik bersumber dari PLN dengan kapasitas 12 Mega Watt, laboratorium, satu sumur artesis dengan kapasitas sekitar 2000 L/hari, instalasi pengolahan air proses dan air limbah. Pemeliharaan mesin yang dilakukan adalah kegiatan pemeriksaan serta perawatan yang meliputi kegiatan pengecekan, pelumasan, perbaikan serta penggantian komponen yang telah rusak atau aus. Untuk menjaga mutu hasil produksinya PT Sipatex telah melaksanakan pengendalian mutu berdasarkan ISO 9001:2008. Di dalam pelaksanaanya ada beberapa hal yang masih memerlukan perhatian berkaitan dengan mutu hasil produksi dan cacat yang masih sering terjadi. Bab 4 membahas pelaksanaan pengendalian mutu di PT Sipatex dengan fokus permasalahan pada cacat crease marks hasil produksi yang dilakukan di mesin jet dyeing sebagai contoh kasus. Dari hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pengendalian mutu berjalan dengan baik namun masih diperlukannya pengembangan pengendalian mutu mengingat tujuan utama pengendalian mutu yaitu nol cacat (zero defect) dengan upaya perbaikan-perbaikan pengendalian mutu yang belum diterapkan atau belum terlaksana dengan baik. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1072 |
Appears in Collections: | Kimia Tekstil |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 403.45 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 1.7 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 399.83 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Ringkasan.pdf | 403.63 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.