PENGARUH KONSENTRASI DAN SUHU NATRIUM-HIDROKSIDA DALAM PROSES MERSERISASI PADA PENCELUPAN BENANG KAPAS OE6 DENGAN WARNA IMB (INDIGO MERCERIZED BLUE) TERHADAP KETUAAN WARNA DAN KEKUATAN TARIK BENANG

Abstract

Konsentrasi dan suhu merupakan faktor yang mempengaruhi hasil proses merserisasi, pada percobaan ini dilakukan proses merserisasi dengan memvariasikan konsentrasi natrium-hidroksida yaitu, 12,6% (180Be) dan 25,7% (320Be) dan suhu merserisasi yaitu, 100C, 200C, 300C dan 400C selama 30 detik. Setelah dilakukan proses merserisasi dilanjutkan dengan pencelupan dengan zat warna indigo. Setelah itu dilakukan evaluasi hasil percobaan dengan mengukur ketuaan warna, beda warna, kekuatan tarik benang, ketahanan luntur warna terhadap pencucian, ketahanan luntur warna terhadap gosokan. Berdasarkan hasil pengolahan data statistik menggunakan metoda anava dua arah didapatkan hasil bahwa konsentrasi natrium-hidroksida pada proses merserisasi berpengaruh terhadap ketuaan warna dan beda warna, namun tidak berpengaruh terhadap kekuatan tarik dan ketahanan luntur warna. Kemudian, untuk suhu natrium-hidroksida pada proses merserisasi berpengaruh terhadap ketuaan warna, beda warna, dan kekuatan tarik namun tidak berpengaruh terhada ketahanan luntur warna. Semakin tinggi konsentrasi natrium-hidroksida maka ketuaan warna yang dihasilkan semakin tinggi. Semakin tinggi suhu natrium-hidroksida maka ketuaan warna yang dihasilkan semakin kecil serta kekuatan tarik yang dihasilkan semakin kecil. Berdasarkan data hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa konsentrasi optimum didapat pada konsentrasi 12,6% (180Be) dengan suhu 100C, pada kondisi tersebut didapatkan nilai ketuaan warna 21,8, nilai beda warna 0,46, kekuatan tarik benang 1,37 Kg, ketahanan luntur terhadap pencucian 4 untuk penodaan pada kapas, 4 untuk penodaan pada wool, serta 2-3 untuk perubahan warna, sedangkan nilai ketahanan luntur terhadap gosokan adalah 1-2 untuk gosokan kering dan 1 untuk gosokan basah.