Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1043
Title: LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT SUNG WON INDONESIA
Authors: Tita, Megawati
Issue Date: 2017
Abstract: PT Sung Won Indonesia (SWI) merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri pakaian jadi yang terletak di Jalan Tanjung Pura no. 262, Karawang Barat, Propinsi Jawa Barat 41316. Perusahaan dengan penanaman Modal Asing 100% dari Seoul Korea, memiliki luas tanah 24.000 m2 dan luas bangunan 12.300 m2. Terdiri dari dua gedung produksi yaitu gedung produksi I dan gedung produksi II. Jumlah mesin yang dimiliki PT Sung Won Indonesia yaitu sebanyak 981 unit pada bagian penjahitan dan 361 unit pada bagian nonpenjahitan terhitung pada bulan Desember 2016. Jumlah line penjahitan digedung produksi I yaitu sebanyak 11 line dengan kapasitas produksi gedung I yaitu sebanyak 300.000 pcs per bulan, dan jumlah line penjahitan di gedung produksi II yaitu sebanyak 11 line penjahitan di gedung produksi II dengan kapasitas produksi sebanyak 400.000 pcs per bulan. Jenis pakaian yang diproduksi yaitu casual knitwear. Pada bulan Oktober - Desember 2016 PT Sung Won Indonesia mampu menghasilkan 2.024.000 Pcs pakaian jadi dalam berbagai model seperti polo shirt dewasa laki-laki dan perempuan, core plus drape tee (baju perempuan langsai dan terdapat tali pada bagian bahu), polo shirt anak, kaos tanpa lengan anak. 100% hasil produksi dikirim ke Amerika Serikat. Bentuk struktur organisai PT Sung Won Indonesia yaitu diterapkan mulai dari tingkat tertinggi sampai terendah berbentuk garis. Kedudukan tertinggi perusahaan ini dipegang oleh Presiden Direktur. Jumlah tenaga kerja sampai dengan bulan Desember 2016 yaitu terhitung sebanyak 1662 orang. Sarana penunjang produksi PT Sung Won Indonesia yaitu sumber listrik dari PLN sebesar 555 kVA, satu unit generator kapasitas 750 kVA. Perusahaan memiliki tiga unit boiler (ketel uap) satu boiler dengan kapasitas 2000 kg/hari dan dua unit boiler (ketel uap) dengan kapasitas 500 kg/hari. Sarana penunjang produksi yaitu tenaga listrik, tenaga uap, kompresor, pengolahan air dan limbah sisa produksi, ruang suku cadang mesin, dan kamera CCTV. Kebutuhan air bersumber dari sumur artesis yang digunakan untuk keperluan produksi. Bagian akhir dari Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada bab IV Diskusi yang berisi pembahasan mengenai pengamatan yang sudah dilakukan di lapangan yaitu Pada proses pengamatan di PT Sung Won Indonesia saat proses penjahitan ditemukan masalah yaitu adanya cacat noda oil pada bagian jahitan pingir (side seam) polo shirt laki-laki dewasa style 516554C1 menggunakan mesin jahit jarum 1. Pada proses penjahitan dengan jumlah cacat 190 pcs dari total produksi 1500 piece (pcs) atau 12,6% sedangkan perusahaan tidak mentoleransi terjadinya cacat produksi. Terjadinya cacat noda oil dapat menghambat proses produksi selanjutnya dan menyebabkan penumpukan pakaian jadi pada bagian pencucian noda. Faktor terjadinya cacat noda oil disebabkan dua faktor yaitu faktor mesin dan manusia. Untuk menanggulangi masalah yang terjadi yaitu dengan cara meninimalisir terjadinya cacat noda oil pada produk yang sedang diproduksi yaitu dengan cara melakukan pemeriksaan kondisi mesin secara berkala, melakukan pemeriksaan secara keseluruhan pada bagian luar dan dalam mesin, dan melakukan penanganan langsung saat ditemukan cacat noda noda oil pada saat proses penjahitan.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1043
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf1.22 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf1.21 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf1.22 MBAdobe PDFView/Open
Ringkasan.pdf1.22 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.