Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1039
Title: | LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI BUTIK VEREZTHA |
Authors: | Shinta, Hernawati |
Issue Date: | 2017 |
Abstract: | Laporan Kerja Praktik ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Butik Vereztha milik Alisa Listiawati yang berlangsung sejak tanggal 03 Oktober 2016 sampai dengan 15 Desember 2016 selama 64 hari kerja yang berlokasi di Jalan Papanggungan No 20A Kiaracondong Bandung. Alisa mengembangkan usahanya setelah lulus sekolah mode Susan Budiharjo dan membuka butik dengan nama Alisa L.A pada tahun 2000 di Kelapa Gading Jakarta Utara. Kemudian Alisa bergabung dengan Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI). Pada tahun 2003 Alisa memilih fokus dalam pembuatan gaun malam dengan ciri khas hand painting. Kemudian Butik Alisa L.A pindah ke Bandung dan merubah nama menjadi Butik Vereztha yang berlokasi di Jalan Ciwastra No. 169B Bandung. Butik Vereztha membuat busana pengantin dengan ciri khas taburan swarovski, aplikasi payet dan kain berlapis (layer) dengan kain tule yang dimodifikasi. Pemasaran dilakukan secara langsung, online, atau pada acara fesyen seperti pameran pernikahan. Tenaga kerja pada Butik Vereztha berjumlah 8 orang, terdiri dari tingkat pendidikan SMP 3 orang dan SMA 5 orang. Karyawan dibina oleh owner agar mahir pada posisi yang diminatinya. Upah yang diberikan dihitung perhari tetapi pembayaran dilakukan perbulan kecuali operator payet. Produksi Butik Vereztha ada dua yaitu berdasarkan pesanan (custom) dan berdasarkan produksi untuk koleksi desainer. Perencanaan produksi dimulai dari menentukan jenis produk, jumlah produk dan menyusun jadwal produksi. Jenis produksi yaitu busana pengantin, jas, celana pria, bustier, dress, slayer dan kerudung. Jumlah produksi bulan Oktober s.d Desember 2016 sebanyak 25 potong terdiri dari 20 potong gaun pengantin dan 5 potong beskap one set. Mesin yang digunakan terdiri dari mesin jahit lockstich, obras, steamer/setrika dan pasang kancing yang berjumlah 6 buah. Pemeliharaan yang dilakukan secara preventif dan korektif, Untuk menghindari produksi gagal maka pengendalian mutu pada Butik Vereztha dilakukan tiga tahap yaitu pengendalian mutu raw material, proses dan produk. Pengendalian mutu raw material merupakan langkah awal untuk pencegahan terjadinya kegagalan, pengecekan dilakukan terhadap semua komponen produksi seperti kain, aplikasi dan payet. Pengendalian mutu proses dilakukan pada proses produksi dan pengendalian mutu produk dilakukan pada produk akhir sebelum diberikan ke customer dan setelah produk selesai disewakan. Berdasarkan hasil pengamatan diskusi yang dibahas adalah mengenai sistem peminjaman dan pengembalian produk yang belum berjalan dengan baik, penyebabnya adalah faktor metode dan faktor tenaga kerja. Belum ada Standard Operating Procedure (SOP) untuk peminjaman dan pengembalian yang dibuat oleh pihak butik untuk customer, tidak ada jadwal pengembalian produk, tidak ada petugas khusus yang mengatur poses peminjaman dan pegembalian tersebut. Penanggulangan penyebab masalah yaitu dengan membuat SOP yang berkaitan dengan jadwal peminjaman, biaya tambahan (charge), dan pengecekan kondisi produk setelah peminjaman dengan metode check list. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1039 |
Appears in Collections: | Produksi Garmen Dan Fashion Desain |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 1.79 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 1.79 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 1.79 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Ringkasan.pdf | 1.79 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.