LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI CV. LENNY AGUSTIN

Abstract

CV. Lenny Agustin adalah perusahaan yang bergerak di bidang fashion khususnya di pembuatan serta peminjaman busana pesta dan pernikahan. Mempunyai beberapa label yaitu Lenny Agustin untuk busana pesta dan pernikahan, LENNOR untuk busana siap pakai, serta kerjasamanya dengan salah satu desainer wanita yaitu DOUBLE L. Perusahaan yang didirikan oleh Lenny Agustin pada tahun 2002 ini, hanya memiliki satu lokasi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan perusahaan serta galeri, yaitu CV. Lenny Agustin yang terletak di Jalan Setiabudi II nomor 500,Jakarta Selatan, dengan luas bangunan 500 m 2 dan luas lahan 300m 2 . Permodalan CV. Lenny Agustin berasal dari modal perorangan. Bentuk pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan ini diantaranya dengan menyediakan galeri, mengikuti fashion show dan melalui media sosial. CV. Lenny Agustin membuat koleksi untuk disewakan ataupun dijual serta menerima jasa penjahitan dan pembuatan busana. Pada bulan Oktober hingga Desember 2016 perusahaan memproduksi 61 pasang busana dan sekitar 24 potong untuk di peragakan pada Jakarta Fashion Week 2017 pada akhir Oktober 2016. Struktur organisasi di perusahaan ini berbentuk garis dengan pimpinan tertinggi ialah owner sekaligus pimpinan. Karyawan yang bekerja di perusahaan ini terdiri dari 14 orang, sudah termasuk owner /pimpinan. Waktu kerja dalam sehari yaitu selama 8 jam, Jadwal kerja dimulai hari Senin hingga Sabtu. Sistem pengupahan dilakukan satu bulan sekali, dan bonus diberikan dalam bentuk Tunjangan Hari Raya. Fasilitas kerja yang diberikan perusahaan pada karyawan diantaranya adalah tempat tinggal, biaya makan, transportasi dan lain-lain. Bagian produksi pada CV. Lenny Agustin dibagi menjadi 3, yaitu : bagian pola dan potong, penjahitan dan pemasangan aplikasi Permasalahan yang dihadapi pada Laporan Kerja Praktik ini membahas mengenai pengelompokan kain produksi di CV. Lenny Agustin. Pada gudang yang terdapat di lantai produksi didapatkan gudang yang tidak tertata rapi, serta penyusunan kain tradisional yang berantakan dengan jenis yang berbeda beda, dan juga karyawan mengalami kesulitan saat mencari kain yang telah disimpan sebelumnya karena hanya mengandalkan ingatan, maka diperlukan penataan ulang dan pengelompokan kain tradisional pada gudang yang terdapat pada CV. Lenny Agustin untuk dapat mengefektifkan waktu kerja dan agar tidak timbul masalah lainnya. Tidak adanya penataan ulang yang disesuaikan dengan jenis kain tradisional membuat para karyawan harus mencari jenis kain yang dimaksudkan terlalu lama. Langkah-langkah yang dilakukan dalam upaya cara penyimpanan bahan baku kain tradisional pada gudang di CV. Lenny Agustin adalah pemberian tabel berisi tanggal masuk bahan baku, jenis kain, jumlah, asal dan keterangan serta pembuatan tag pada kain tradisional yang berisi tanggal tahun pembelian dan asal kain tersebut.