Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1009
Title: | LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI CV LENNY AGUSTIN |
Authors: | Melati, Puspitasari |
Issue Date: | 2017 |
Abstract: | Laporan Praktik Kerja Lapangan disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban Praktik Kerja Lapangan di CV.Lenny Agustin yang berlangsung pada tanggal 3 Oktober-15 Desember 2016 selama 64 hari kerja yang berlokasi Jalan Setiabudi II nomer 500 Jakarta Selatan. Lenny Agustin menempuh pendidikan diAkademiSeniRupa&DesignMode ISWIdan mengurus Asosiasi Perancang Indonesia (APPMI) sebagai bendahara.Lenny Agustin juga menjadi Ketua di ajang Jakarta Fashion Week 2009.Dalam pemilihan material, Lenny Agustin mayoritas menggunakan kain batik, tenun, sarung, lurik, songket, yang dikombinasikan dengan aplikasi-aplikasi unik.Karya Lenny Agustin tidak hanya bisa dipakai dalam acara-acara khusus saja melainkan juga sebagai busana sehari-hari.Lenny Agustin merupakan desainer yang identik dengan rancangan busana cocktail dengan warna-warna terang serta eksplorasi kain nusantara yang dikombinasi dengan siluet modern. Lenny Agustin mempunyai tiga brand yaitu Lennor merupakan rancangan dengan gaya ready to wear, Double L merupakan kerjasamanya bersama Lisa yang bergerak dalam fashion hijab, serta Lenny Agustin dengan gaun gaun adibusana bergaya cocktail. Pemasaran produk dilakukan secara offline maupun online.Tenaga kerja pada CV. Lenny Agustin berjumlah 14 orang. Tingkat pendidikan SMP enam orang, SMA/SK tiga orang, S1 lima orang. Permodalan seluruhnya berasal dari pimpinan perusahan sekaligus desainer yaitu Lenny Agustin.Upah yang diberikan kepada karyawan dibagi menjadi dua yaitu per hari dan per bulan. Total jam kerja karyawan 8 jam per hari. Proses produksi CV.Lenny Agustin dibedakan menjadi dua yaitu sebagai koleksi untuk fashion show dan produksi untuk jasa jahit. Perencanaan produksi dimulai dari menentukan desain, jenis produk, dan menyusun jadwal produksi. Jenis produk yang diproduksi yaitu kostum Jaranan, kemeja, dress denim, kostum anak, rok, dan kebaya kutu baru. Produksi CV.Lenny Agustin selama periode PKL sebanyak 61 potong.32 potong untuk fashion show dan 29 potong pesanan konsumen. Pemeliharaan mesin dilakukan oleh operator jahit yang dilakukan secara berkala. Pada CV.Lenny agustin belum dilakukan proses pengendalian mutu raw material karena kain-kain yang digunakan merupakan hasil dari sponsor dan jumlah terbatas. Pengendalian mutu dilakukan setelah pemasangan payet oleh asisten desainer. Berdasarkan hasil pengamatan diskusi yang dibahas yaitu mengenai inefisiensi proses produksi dalam hal pembelian material yaitu kain. Hal itu disebabkan oleh tidak jelasnya spesifikasi kain yang ditunjukan sebelum dilakukan pembelian material.Sehingga menyebabkan pemborosan kain dan inefisiensi. Hal tersebut dapat ditanggulangi dengan pembuatan form spesifiksi bahan baku, pemanfaatan ulang stok kain dan menjalin kerjasama dengan supplier kain agar tidak terjadi in efisisensi proses produksi dan pemborosan kain yang akan berpengaruh pada peningkatan pengeluaran modal. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1009 |
Appears in Collections: | Produksi Garmen Dan Fashion Desain |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 1.36 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 1.36 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 1.36 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Ringkasan.pdf | 1.36 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.