Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1004
Title: | LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT APPAREL ONE INDONESIA (AOI) |
Authors: | Indri, Anis Solihah |
Issue Date: | 2017 |
Abstract: | PT Apparel One Indonesia (AOI) berdiri sejak tanggal 19 Agustus 2011 dengan nama awal perusahaan PT Garmindo Bina Usaha (GBU) berdiri sejak tanggal 22 Desember 2009 dan awal memproduksi pada tanggal 1 Juni 2010 dibidang garmen dengan awal menerima subcont dari PT Bina Busana Internusa 2 Cakung dengan produk uniform dan fashion. PT Apparel One Indonesia berlokasi di Kawasan Rukti Mukti Bawana yang berada didalam Kawasan Industri Wijaya Kusumah. Kawasan tersebut beralamat di Tecknopark Blok – 5 KITW Jl.Raya Semarang-Kendal Km 12 Semarang, Jawa Tengah. kawasan tersebut termasuk dalam kawasan berikat (bonded area), luas tanah yang dimiliki PT Apparel One Indonesia sebesar 13,914 m 2 . Struktur Organisasi yang digunakan dalam perusahaan adalah struktur organisasi garis dengan pimpinan tertinggi dipegang oleh Chief Executive Officer (CEO). Jumlah karyawan perusahaan hingga bulan Desember 2016 berdasarkan persentase dalam tingkat pendidikan diantaranya SD 54 orang, SMP 634 orang, SMA 654 orang, SMK 822 orang, D1 11 orang, D2 1 orang, D3 16 orang, S1 51 orang, S2 2 orang, dan pendidikan lainnya 228 orang dengan jumlah karyawan sebanyak 2,273 orang karyawan. PT Apparel One Indonesia yaitu perusahaan single buyer milik Adidas dengan jenis produksi Sport ware dan Outdoor ware, dengan orderan melebihi kapasitas produksi sebesar ± 12,000,000 potong/tahun atau dengan produksi perbulan ± 1,000,000 potong/bulan. Agar dapat memenuhi pesanan maka perusahaan bekerjasama dengan PT Apparel One Indonesia 2 dengan sistem subcont atau kontrak kerja (KK) untuk mengatasi kelebihan orderan atau kekurangan pada mesin produksi yang dimiliki. Persebaran pemasaran produk yang dihasilkan oleh PT Apparel One Indonesia 100% di ekspor keseluruh dunia (worldwide) yang mana pemasaran tersebut dibagi kedalam dua musim yaitu spring summer dan fall winter dengan kategori beberapa region, yaitu EMEA (Europe), ASPA (Asia Pasifik) dan NAM (North Amerika). Sarana produksi yang dimiliki oleh perusahaan berupa mesin jahit dan mesin penunjang produksi sebesar ± 1.965 unit mesin. Sarana penunjang produksi yang dimiliki yaitu tenaga listrik dari PLN dengan 2 unit generator dengan kapasitas 230 kVA dan 500 kVA, 19 buah mesin boiler sebagai penghasil uap yang digunakan dalam proses produksi. Perusahaan mempunyai sarana penunjang gudang sebagai penyimpanan barang ataupun kain diantaranya gudang kain, gudang aksesoris, gudang pakaian jadi dan gudang mesin. Diskusi pada Laporan Praktik Kerja Lapangan ini membahas mengenai flow process pada departemen warehouse accessories dibagian supply atau distribusi yang mengakibatkan terjadinya bottleneck pada produksi di line sewing dan wasted time pada administrator line sewing dikarenakan harus menunggu aksesoris yang didistribusikan oleh warehouse accessories dikarenakan kurangnya SDM di bagian distribusi warehouse accessories. Solusi yang diberikan dari hasil pengamatan adalah mengganti atau menghilangkan flow proses pada warehouse accessories agar tidak berdampak pada berjalannya proses produksi dan menambah SDM untuk mempercepat kinerja pada bagian supply atau distribusi. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1004 |
Appears in Collections: | Produksi Garmen Dan Fashion Desain |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 395.43 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 535.56 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 390.36 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Ringkasan.pdf | 393.1 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.