Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1002
Title: | LAPORANPRAKTIK KERJALAPANGAN DIPTMITRA GLOBAL PRIMA |
Authors: | Ikhsan, Faisal Sumarli |
Issue Date: | 2017 |
Abstract: | PT Mitra Global Prima adalah sebuah perusahaan manufacturing pakaian jadi yang berlokasi di Jalan Cibaligo Blok Mancong No. 268 A, Cimahi, Jawa Barat.PT Mitra Global Prima didirikan pada tanggal 3 Oktober 2005 dengan Surat Izin Usaha Pemerintah NO. 503.4/041/2971-DISPENMO/2005. Status PT Mitra Global Prima adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan Penanaman Modal Asing (PMA) yang didapat dari beberapa pemegang saham.PT Mitra Global Prima memiliki luas tanah 16.000 m2 dengan luas bangunan 5000 m2 .Struktur organisasi PT Mitra Global Prima adalah garis dengan kewenangan berjalan dari puncak organisasi (Komisaris) sampai penyelenggara organisasi terbawah (helper).Jumlah tenaga kerja sampai dengan bulan Oktober 2016 adalah 254 orang. Jumlah mesin produksi yang dimiliki PT Mitra Global Prima sebanyak 257 unit terhitung sampai bulan Oktober 2016.Mesin-mesin produksi tersebut berupa mesin gelar-susun kain, mesin potong, mesin jahit jarum satu dan dua, mesin obras, mesin overdeck, mesin bartack, mesin lubang dan pasang kancing dan lain-lain.Kapasitas produksi PT Mitra Global Prima adalah 25.000 potong per minggu.Jenis kain yang digunakan untuk pembuatan pakaian jadi adalah kain rajut yang didatangkan dari dalam dan luar negeri.Perusahaan ini memproduksi pakaian jadi untuk seluruhnya diekspor ke Amerika Serikat. Sarana penunjang produksi di PT Mitra Global Prima terdiri dari tenaga listrik yang terpasang berasal dari PLN sebesar 400 kVA dengan daya terpakai 250 kVA. Perusahaan memiliki satu unit ketel uap dengan kapasitas tekanan sebesar 10 Bar, sedangkan sarana penunjang produksi lainnya, yaitu pendingin udara, kompresor, air, pengolahan limbah dan pergudangan. Pada bagian Bab IV mendiskusikan mengenai (Standar Operasional Prosedur) SOP di Bagian Heat Transfer, karena tidak adanya standar yang mengharuskan operator menjalankan pekerjaannya,sehingga tingginya angka cacat salah satunya adalah cacat patch.maka dilakukan upaya untuk mengurangi cacat patch adalah dengan menerapkan Standar Operasional Prosedur yang tertulis. Dari hasil pengamatan yang telah di lakukan diperoleh persentase jumlah pengurangan cacat patch setelah dilakukan penerapan Standar Operasional Prosedur menurun sebanyak 4.52% |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1002 |
Appears in Collections: | Produksi Garmen Dan Fashion Desain |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 302.19 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 308.72 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 298.29 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Ringkasan.pdf | 300.15 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.